Kerupuk Abang Ijo Bojonegoro dikenal juga dikenal dengan Kerupuk Klenteng. Kerupuk Abang Ijo menjadi salah satu ikon kuliner khas yang berusia hampir satu abad, yakni Kerupuk Klenteng Rasa Asli.
Kerupuk Klenteng Rasa Asli ini sudah ada sejak 8 Maret 1929. Rasa gurih alami yang tidak berubah sejak awal pembuatan hingga sekarang membuat kerupuk ini tetap eksis di tengah masyarakat. Kerupuk Abang Ijo Bojonegoro berawal dari usaha rumahan sepasang suami istri Tan Tjian Liem dan Oei Hay Nio.
3. Ampo (Tuban)
Ampo adalah camilan tradisional khas Kabupaten Tuban yang terbuat dari tanah liat. Ampo terbuat dari tanah liat yang lembut, bersih, dan bebas dari pasir, kerikil, atau batu.
Ampo berbentuk bulat memanjang seperti stik, berwarna coklat kehitaman, dan ukurannya kecil dan tipis. Masyarakat Tuban percaya bahwa Ampo memiliki khasiat untuk membuat perut nyaman dan mendinginkan perut.
Ampo juga memiliki nilai spiritual dalam budaya Tuban dan sering digunakan sebagai sesajen dalam perayaan-perayaan tertentu.
4. Pudak (Gresik)
Pudak adalah makanan atau kue khas Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pudak terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa yang dimasukkan kemasan yang disebut "ope" yaitu pelepah daun pinang.
5. Dhurung Bawean (Gresik)
Dhurung adalah bangunan tradisional berbahan kayu dengan atap segitiga berdaun nipah kering. Bangunan ini umumnya berada di halaman depan rumah-rumah warga di Pulau Bawean, terutama di Desa Peromaan, Bawean, Gresik.