jika tidak ada inovasi dalam mengembangkan suatu usaha, maka usaha tersebut akan lebih mudah mencapai kegagalan. Dari sini Tutty Fruity akan berinovasi dengan menambahkan kembali variasi infused water jika dalam penjualannya tidak menghasilkan profit yang sesuai. Selain itu, Tutty Fruity juga akan membebaskan konsumen yang ingin memesan infused water kami sesuai dengan selera dan buah yang mereka inginkan.
- perencanaan pemasaran
strategi pemasaran sangat penting dalam sebuah usaha. Jika strategi pemasarannya buruk, maka usaha yang dijalankan dapat terjadi kegagalan. Untuk Tutty Fruity sendiri, kami akan mencoba memasarkan ke tempat kerja terlebih dahulu sebagai tes pasarnya. Lalu menawarkan melalui offline store dan media sosial serta menjual produk infused water di beberapa platform e-commerce. Dan jika bisa, Tutty Fruity akan memasarkan produk pada influencer agar penjualan meningkat.
- pantauan dan evaluasi
Evaluasi akan dilakukan setelah bisnis dijalankan oleh Tutty Fruity. Evaluasi ini akan dilakukan baik dari mengevaluasi cash flow (untung rugi, pengeluaran dan pemasukan), maupun dari segi sumber daya manusia serta kinerja seluruh anggota tim Tutty Fruity. Hal ini dilakukan agak Tutty Fruity dapat berkembang menjadi lebih baik dalam menjalankan usahanya sehingga sukses dalam membuka bisnis.
- Analisis Permintaan / Penolakan
- Payback Period (PB)
Jadi, jika Tutty Fruity mengusulkan investasi awal sebesar Rp 5,000,000. Dengan Kas bersih setiap bulannya sebesar Rp 2,946,000 perbulan dengan penjualan 200pcs infused water perbulannya.
Maka didapatkan payback period:
 PB = 5,000,000 / 2,946,500 = 1.7 bulan
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tutty Fruity membutuhkan waktu selama 1.7 bulan untuk mengembalikan nilai investasi awalnya. Dan dalam jangka waktu tersebut, sebisa mungkin Tutty Fruity mempertahankan usahanya agar tidak mengalami kegagalan.
- Net Value Present (NPV)