"Iya, gue ngga minum  minuman beralkohol. Jangankan alkohol, minum softdrink aja udah buat gue merasa bersalah gitu," jawab Ardi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Uhuk... Seriusan, mas! Ya ampun, masa sih mas?" Febby yang tengah menikmati tegukan pertama, tersedak.
"Serius... Kenapa? Ngga sinkron dengan wajah gue?"
"Yee... Dia ngebales gue."
 Lalu mereka berdua tertawa lepas. Arkward moment telah berlalu. Setelahnya mereka saling membuka diri. Keduanya juga bercerita tentang pekerjaan dan hobi masing-masing. Saking asyiknya bercerita, mereka tak menyadari kalau Ryan dan Clara sedang berdiri memperhatikan mereka dari belakang.
"Nah, lo mulai ngerti kan apa yang gue maksud dengan distraksi. Seperti ini bro!" Ryan berkata tanpa permisi dan mengagetkan Ardi.
"Ah, bikin kaget aja lo. Distraksi apaan sih? Orang lagi enak ngobrol juga, ganggu aja lo," ujar Ardi sambil mengelus dada kaget.
"Udah mas Ardi, pepet aja terus. Jangan kasih kendor. Febby ini masih single koq," canda Clara pada Ardi.
"Cin, mas Ardi ini kata mas Ryan anaknya baik dan ngga neko-neko. Bakalan cocok untuk meredam naluri playgirl lo deh sepertinya. Sudahilah petualangan ranjang lo. Ha... Ha...," canda Clara yang disambut oleh lemparan tissue oleh Febby.
"Eh, mulut lo yah Nek, harap dijaga," sergah Febby sambil melotot pada Clara yang cekikikan melihat respon temannya itu.
"Jangan dengerin Clara yah mas Ardi, jatuhnya jadi musyrik nanti masuk neraka." Febby berkata mengembangkan senyum manisnya pada Ardi. Pria introvert itu hanya bisa bengong melihat polah dua makhluk cantik yang baru dikenalnya itu.