Jujur saja sambutan para petinggi yang ditulis resmi dalam kertas berlembar-lembar kemudian dibacakan pada saat upacara bendera, terasa seperti sekedar formalitas yang entah didengarkan atau tidak.Â
Saya malah berimajinasi. Bagaimana jika sambutan itu direkam saja. Diberi visualisasi yang menarik. Â Dikemas dalam bentuk video dengan teks. Lantas disajikan di kelas kelas dengan memanfaatkan LCD proyektor dan speaker. Siswa dapat melihat dan mendengarkan dengan duduk manis. Sambil berpikir tenang -tenang, "menikmati" sambutan Menteri, Gubernur atau Bupati. Bukankah itu lebih efektif karena mendengarkan dengan nyaman ?
Bagi saya Upacara Bendera itu tetap penting meski bukan segala-galanya. Banyak cara memupuk disiplin dan rasa nasionalisme dengan aksi nyata. Perlu strategi baru dari Guru di sekolah agar siswa  dapat mengikuti Upacara Bendera dengan khidmat juga bermakna.Â
Penting melihat situasi dan kondisi di lapangan sehingga bukan cuma ingin nasionalis, tetapi juga realistis.
Bacaan : satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H