Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Amanat Pembina Upacara Masihkah Didengarkan?

26 Januari 2020   19:37 Diperbarui: 26 Januari 2020   19:37 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ngertiaja.com

Jujur saja sambutan para petinggi yang ditulis resmi dalam kertas berlembar-lembar kemudian dibacakan pada saat upacara bendera, terasa seperti sekedar formalitas yang entah didengarkan atau tidak. 

Saya malah berimajinasi. Bagaimana jika sambutan itu direkam saja. Diberi visualisasi yang menarik.  Dikemas dalam bentuk video dengan teks. Lantas disajikan di kelas kelas dengan memanfaatkan LCD proyektor dan speaker. Siswa dapat melihat dan mendengarkan dengan duduk manis. Sambil berpikir tenang -tenang, "menikmati" sambutan Menteri, Gubernur atau Bupati. Bukankah itu lebih efektif karena mendengarkan dengan nyaman ?

Bagi saya Upacara Bendera itu tetap penting meski bukan segala-galanya. Banyak cara memupuk disiplin dan rasa nasionalisme dengan aksi nyata. Perlu strategi baru dari Guru di sekolah agar siswa  dapat mengikuti Upacara Bendera dengan khidmat juga bermakna. 

Penting melihat situasi dan kondisi di lapangan sehingga bukan cuma ingin nasionalis, tetapi juga realistis.

Bacaan : satu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun