Sebuah janji yang disepakati antara Fara dan Tama. Dengan jari kelingking, mereka saling mengikatkan janjinya.
***
      "Tam lu tau gak?" tanya Fara.
      "Enggak." jawabku.
      "Ya, kan gua belum cerita Tam." matanya membesar dan sedikit kesal. "Candra melamarku dengan bunga kesukaanku, aneh padahal kan dia gak tau."
      Tama hanya menjawab dalam hati. Ya jelas taulah, yang kasih tau kan gua.
      "Kenapa sih lo, dari tadi kisut amat tuh muka?" tanya Fara.
      "Gak papa." Jawabku.
      Mereka kembali menghabiskan Soto di pinggir jalan sewaktu jam makan siang ketika istirahat kerja. Sementara Candra memang sedang cuti untuk pulang ke kampung halamannya. Secara, seminggu lagi pernikahan akan segera dilaksanakan bersama Fara.
      "Eh Tam, besok sore anterin gua ya. Cari-cari gedung buat nikahan."
      "Ogah ah, sama Candra sana." jawabku sambil menghabiskan sisa soto yang ada di mangkuk.
      "Candra kan pulang, Pliss bantuin dong." raut mukanya memelas. Wajahnya manis, sampai-sampai dirinya tak tega melihatnya.