Mohon tunggu...
Riski Setiawan
Riski Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Saya tidak memiliki talenta khusus, saya hanya ingin mencoba banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Laporan Liburan Semester Setelah 6 Bulan di Asrama

5 Januari 2024   09:51 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:07 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Masyarakat Karimun, Provinsi Kepulauan Riau memiliki tradisi unik dalam bulan Ramadhan. Tradisi membuat lampu colok sudah berkembang sejak lama. Pemkab Karimun membuat lomba lampu colok agar merangsang masyarakat untuk melestarikan tradisi ini.Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjung Balai Karimun, Zamri menyebutkan,lomba ini digelar untuk memeriahkan suasana Ramadan di wilayah Karimun. Lampu colok di Karimun kental dengan nuansa tradisional.

   Festival tahun ini pun menjadi episode 5 Lomba Lampu colok Karimun. "Lampu Colok ini sangat artistik karena Karimun mempertahankan tradisi dengan penggunaan lampu minyak,"kata Zamri. Lampu Colok ini biasanya mengadopsi obyek yang berbau Islami. Rangkanya berbentuk Masjid dengan ornamen Islam. Untuk 1 obyek bangunan, biasanya menggunakan ribuan lampu colok. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama Lomba lampu colok 2019 di Karimun.

3. Tari Persembahan

  biasa ditampilkan sebagai penghormatan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan yang datang dalam acara. Tari ini dibawakan oleh 5 hingga 9 penari perempuan, biasanya berjumlah ganjil. Terdapat penari utama yang posisinya di tengah, dan dianggap spesial karena menari sambil membawa tepak sirih berisi berisi sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau. yang nantinya akan diberikan kepada tamu kehormatan. Apabila tamu tidak mengambil dan memakan sirih yang diberikan oleh penari, akan dianggap tidak sopan. Uniknya, Tari Persembahan mengandung nilai-nilai filosofis, seperti adab sopan santun dan adab malu yang dipegang erat oleh masyarakat Melayu. 

   Selain itu, ada falsafah hidup orang Melayu yang berbunyi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" artinya adat yang ada berdasarkan syariat agama, syariat agama berdasarkan kitab Allah, mencerminkan bahwa adat Melayu banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam. Masyarakat Melayu menganggap agama mempunyai peranan penting dalam peraturan adat Melayu. Adat inilah yang menjadi sumber dalam gerakan-gerakan Tari Persembahan, yang berasal dari tradisi menjunjung duli, yaitu sebuah tradisi untuk menghormati dan bersilaturahmi dengan Raja pada hari raya idul fitri.

4. Layang-layang

   "Permainan tradisional seperti gasing dan layang-layang ini perlu dilestarikan. Dalam hal menjaga khazanah budaya, dan mengenalkan ke anak cucu di masa sekarang ini," kata Aunur Rafiq.Dikatakan Aunur Rafiq, dimasa sekarang ini permainan tradisional banyak yang sudah pupus, dengan dihadirkannya berbagai permainan di dunia digital. Maka dari itu permainan tradisional ini harus tetap dijaga sebagai warisan budaya.

D. Catatan akhir

1. Laporan ini kami buat pada hari kamis 01/04/2024 dengan sebenar sebenarnya dan sejujur jujurnya, namun apalah daya kami sebagai manusia biasa yang tentunya banyak memiliki kekurangan dalam membuat laporan ini. Oleh ksrena itu kami berharap pembaca dapat memaklumi kesalahan yang terdapat dalam laporan kami ini. 

2. Foto yang kami masukan ini adalah benar-benar foto dari kami dan dengan beberapa foto yang kami peroleh dari Google, serta terdapat dua foto yaitu dokumentasi Benteng Kota keduanya yang diperoleh Riski pada kesempatan lain yaitu pada Idul Fitri tahun kemarin dan bukanlah pada saat kami berkunjung keBenteng Kota beberapa hari yang lalu.

3. Kami mengetahui bahwa tugas ini sebenarnya adalah Exchange Culture, namun kami berpikir bahwa menurut kami kegiatan kami selama libur ini sedikit menarik setidsknya intuk kami kenang, dan juga kami berpikir ini juga sangat membantu kami dalam membuat tugas ini yang sebelumnya jika hanya berisi dan membahas Exchange Culture maka hanya akan terdiri dari sedikit lembaran dan kami pikir mungkin saja penjilid tidak mau menjilid ini karena hanya terdiri dari sedikit lembaran. Jadi kami memutuskan untuk menambah lembaran dengan memasukkan kegiatan kami ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun