"Your time is over."
"Sejak kapan kau tertarik dengan artikel seperti itu, red dress? kau memakai tank top bewarna merah dan jaket merah jambu?" tanya Samuel.
"Astaga, ini bukan urusanmu."
Jessica sedikit panik dan fokusnya terpecah belah, sementara waiters datang dan menyajikan makanan yang telah di pesan. Jessica menyuruh Samuel makan tanpa bersuara apa pun. Jessica ingin membuat sebuah film pendek yang terinspirasi dari konten viral di media sosial yang berjudul gaun merah.Â
Video asusila lebih tepatnya, setelah ditangkap media mengungkapkan kalau perempuan yang di video itu memiliki kepribadian ganda. Jessica awalnya tidak pernah tertarik dengan konten viral yang di media sosial, baginya konten semacam itu hanyalah sampah. Sama sekali tidak kreatif dan Jessica sangat paham motif para pelaku membuat konten seperti itu, apalagi kalau bukan soal uang.
"Jelek sekali, aku bisa membuat ini jauh lebih baik. Sebuah film pendek memakai gaun merah. Of course, kita bisa mengambil tema tentang trauma, pelecehan, atau tema-tema yang mengisahkan orang-orang yang berjuang hidup dengan pekerjaan yang dibenci semua orang. Mungkin dengan adegan asusila yang sangat tipis tapi diarahkan menjadi sebuah visual yang keren. Mungkin film pendekku tidak akan viral, yang mungkin saja mendapat penghargaan jika aku mendaftarkannya di film festival. Ini hanya pendapatku."
Jessica dan Samuel menyudahi makan siangnya di restoran itu. Mereka keluar dengan keadaan kenyang. Dan tiba-tiba Samuel mengungkapkan sebuah pertanyaan untuk dirinya sendiri.
"Setelah apa yang aku lakukan , apa mungkin aku mempunyai kepribadian ganda?"
"Hah?" Jessica mengerjap.
"Talk to my hand, kid!" tambah Jessica.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H