Suasana menjadi hening, raut wajah keduanya sangat buruk.
"Samuel, semenjak ibu sudah tidak bersama kita lagi, aku ikut bertanggung jawab atas dirimu. Ayah juga."
"Jangan bicarakan dia padaku." Samuel agak marah, tetapi malah terkesan menggemaskan.
"Tujuanku membawamu ke sini adalah membuatmu tenang, dan memberikan nasihat yang baik untukmu. Tapi kau malah menceramahiku. Dan merasa sangat pintar, aku akui kalau tindakanmu bukan sesuatu yang salah. Tapi sudah lama kita tidak bicara seperti ini semenjak Ayah menggertakmu seminggu yang lalu." Jelas Jessica
"Aku sudah lupakan semua itu. Boleh pinjam ponselmu?" perasaan Samuel sedikit tenang dan merasa butuh ponsel.
"Ya, kau punya 15 menit."
Situasi mulai menghangat ketika keduanya saling meminta maaf.
Jessica tengah menulis sebuah scenario film pendek yang menjadi hasratnya baru-baru ini karena sebuah konten asusila yang viral di media sosial.
Diam-diam Samuel membuka riwayat browser kakaknya dan membaca keras-keras judul dari artikel yang dia favoritkan di chrome.
"Pelaku Konten Asusila yang Tengah Viral Ternyata Memiliki  Kepribadian Ganda."
Jessica sedikit terkejut dan merebut ponselnya.