Mohon tunggu...
Riska Falensia
Riska Falensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan non formal, universitas negeri padang

suka membaca bukuu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencegahan Stunting Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Gugus Muhammad Yamin dalam Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa dan Keakraban Departemen (BSMKD) PNF

18 Agustus 2024   09:44 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting 

a. ASI Eksklusif 

ASI eksklusif adalah pemberian makanan hanya brupa ASI tanpa pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat anak berusia 0-6 bulan (Al-Anshori, 2013). Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dapat menghasilkan pertumbuhan tinggi badan yang optimal. Durasi pemberian ASI yang tidak cukup menjadi salah satu faktor resiko yang menyebabkan defisiensi makronutrien maupun mikronutrien pada usia dini (Abdurrakhman 2015 dalam Yusdarif 2017).

 b. Pola Asuh 

Suatu bentuk rangsangan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih, dan asuh dalam perawatannya seharihari. Dalam pemberian makanan juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat zat gizi yang tepat (Marimbi, 2010). Adapun aspek kunci pola asuh gizi yaitu makanan dan minuman pra-lakteal, pemberian kolostrum, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, dan praktik penyapihan.

 c. Pendidikan orang tua 

Pendidikan ibu merupakan faktor yang sangat penting karena tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan kesehatan, kehamilan hingga gizi anak-anak dan keluarganya. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidak nya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh (Suhardjo, 2003). 

d. Pendapatan orang tua

 Kekurangan gizi sering kali bagian dari lingkaran yang meliputi kemiskinan dan penyakit. Pendapatan keluarga mempengaruhi kehidupan perekonomian keluarga yang turut berdampak terhadap kemampuan keluarga dalam menyediakan asupan makanan keluarga.

 e. Status Imunisasi 

Imunisasi merupakan suatu proses yang menjadikan seseorang kebal atau dapat melawan terhadap penyakit infeksi. Pemberian imunisasi biasanya dalam bentuk vaksin. Vaksin merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan yang digunakan untuk melawan infeksi atau penyakit. Ketika tubuh kita diberi vaksin atau imunisasi, tubuh akan terpajan oleh virus atau bakteri yang sudah dilemahkan atau dimatikan dalam jumlah yang sedikit dan aman. Kemudian sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus atau bakteri yang telah dimasukkan dan melawan infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri tersebut ketika menyerang tubuh kita di kemudian hari (Immunizations, 2010 dalam Yusdarif 2017). Menurut Marimbi (2010) jenis imunisasi yang wajib diberikan pada balita di bawah 12 bulan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT, dan campak. Penelitian Yusdarif (2017) menunjukkan bahwa status imunisasi yang tidak lengkap memiliki hubungan yang signifikan dalam kejadian stunting pada balita dengan nilai p=0,123  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun