faktor yang berhubungan dengan kejadian stuntingÂ
a. ASI EksklusifÂ
ASI eksklusif adalah pemberian makanan hanya brupa ASI tanpa pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat anak berusia 0-6 bulan (Al-Anshori, 2013). Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dapat menghasilkan pertumbuhan tinggi badan yang optimal. Durasi pemberian ASI yang tidak cukup menjadi salah satu faktor resiko yang menyebabkan defisiensi makronutrien maupun mikronutrien pada usia dini (Abdurrakhman 2015 dalam Yusdarif 2017).
 b. Pola AsuhÂ
Suatu bentuk rangsangan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih, dan asuh dalam perawatannya seharihari. Dalam pemberian makanan juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat zat gizi yang tepat (Marimbi, 2010). Adapun aspek kunci pola asuh gizi yaitu makanan dan minuman pra-lakteal, pemberian kolostrum, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, dan praktik penyapihan.
 c. Pendidikan orang tuaÂ
Pendidikan ibu merupakan faktor yang sangat penting karena tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan kesehatan, kehamilan hingga gizi anak-anak dan keluarganya. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidak nya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh (Suhardjo, 2003).Â
d. Pendapatan orang tua
 Kekurangan gizi sering kali bagian dari lingkaran yang meliputi kemiskinan dan penyakit. Pendapatan keluarga mempengaruhi kehidupan perekonomian keluarga yang turut berdampak terhadap kemampuan keluarga dalam menyediakan asupan makanan keluarga.
 e. Status ImunisasiÂ
Imunisasi merupakan suatu proses yang menjadikan seseorang kebal atau dapat melawan terhadap penyakit infeksi. Pemberian imunisasi biasanya dalam bentuk vaksin. Vaksin merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan yang digunakan untuk melawan infeksi atau penyakit. Ketika tubuh kita diberi vaksin atau imunisasi, tubuh akan terpajan oleh virus atau bakteri yang sudah dilemahkan atau dimatikan dalam jumlah yang sedikit dan aman. Kemudian sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus atau bakteri yang telah dimasukkan dan melawan infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri tersebut ketika menyerang tubuh kita di kemudian hari (Immunizations, 2010 dalam Yusdarif 2017). Menurut Marimbi (2010) jenis imunisasi yang wajib diberikan pada balita di bawah 12 bulan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT, dan campak. Penelitian Yusdarif (2017) menunjukkan bahwa status imunisasi yang tidak lengkap memiliki hubungan yang signifikan dalam kejadian stunting pada balita dengan nilai p=0,123 Â