Mohon tunggu...
Riska Amalia
Riska Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar SMAN 1 PADALARANG

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kun Fayakun

3 Februari 2020   08:43 Diperbarui: 3 Februari 2020   20:21 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : wattpad.com

Ternyata memang benar sikapnya aneh, hanya aku saja yang baru menyadarinya. Belakangan ini aku perhatikan Lulu jadi sering murung dan melamun. Sekarang dia juga tidak mengusili aku seperti biasanya. Aku khawatir apa yang takutkan terjadi. Jika memang benar adanya, apakah aku harus memberikan beasiswaku? Lalu, bagaimana bisa aku membahagiakan ibu? Beasiswa itu juga harapanku. Aduh aku sangat dilema, apa aku harus mengorbankan masa depanku untuk masa depan dia?
*


Lamunanku terbuyar saat Clara memberi tahu bahwa Lulu sedang menangis di atap gedung sekolah. Sekolah gempar, semua khawatir Lulu melakukan hal yang membahayakan dirinya. Aku berlari ke atap sekolah, aku merasa bertanggung jawab atas semua ini. Jika suatu hal terjadi pada Lulu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri. Guru-guru sudah membujuknya  untuk turun tapi dia mengancam akan melompat jika ada yang mendekat.

"Lu turun lu!"

"Lulu turunnn!"

Semua berteriak kepada Lulu.

"Lu apa yang kamu lakukan! Tolong jangan lakulan hal yang membahayakan dirimu." Ucapku.

Tidak ada jawaban, isak tangisnya semakin keras.

"Kalau kamu punya masalah, kamu bisa menceritakannya padaku."

"Tidak! Tidak ada yang peduli padaku. Dunia tidak menginginkan aku, untuk apa aku hidup!" Dia melangkah semakin mendekati ujung atap sekolah. Aku berusaha mendekat.

"Jangan mendekat atau aku akan melompat!"

"Lu, semua orang peduli padamu. Tapi jika kamu tidak menjelaskan masalahnya bagaimana orang bisa tahu dan memahamimu. Jangan memendam sendirian, jika kamu bercerita pasti aku akan berusaha membantu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun