“Anne! Kenapa lama sekali? Cepat bantu aku naik ke dalam!”
Aku segera melihat ke bawah. Ada dua bocah lelaki yang sedang menungguku di sana. Ya, mungkin—sedang menungguku. Aku harap begitu.
“Hah? Loh memangnya tidak apa?” aku bertanya bingung.
“Cepat!” Ujar Anju membuatku tak kuasa menolaknya.
Tak ingin berlama-lama dan ketahuan, aku pun segera membantunya masuk. Aku menarik tangannya, sementara dari luar ia didorong teman karibnya, Zaenab.
“Anju, memangnya kenapa kau ke sini? Bukannya masih oleh raga, ya?” tanyaku penasaran.
Bocah itu mengangguk, sedang temanya—Zaenab berdecak kesal dan marah-marah.
“Zaenab buku apa yang ingin kau baca?” tanya Anju segera setelah ia mengambil sebuah buku.
“Mana kutahu! Aku tidak tahu apa-apa tentang buku.”
“Bagaimana dengan kisah para nabi? Kau tertarik?”
Di tempatnya Zaenab bergeming. Tampaknya ia sedang menimbang-nimbang saran dari Anju.