Mohon tunggu...
Riskawati
Riskawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Baca Novel Traveling Nonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan Berdarah

26 Oktober 2023   13:50 Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:02 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Keesokan harinya)

Setelah Riri sampai di toko, akhirnya botol berisikan darah itu diberikan kepada pemilik toko. Tanpa berlama-lama pemilik toko berjalan menuju gudang, tempat pengolahan cat lukis. Riri pun mengikuti pemilik toko itu secara diam-diam. Dengan jelas, ia melihat pemilik toko menuang cat merah alias darah itu ke dalam kaleng cat dan menaruhnya di rak cat dengan harga yang cukup mahal dari cat-cat lainnya. Setelah itu, ia pulang dan membuat rekaman dengan kata penutupnya "Sebelum aku mengakhiri hidupku, Aku akan menyimpan rekamanku ini dalam falshdisk dan menaruhnya disela-sela cat yang tersusun di rak termasuk darah ibuku. Ucapan selamat untuk mu yang bisa menggunakan darah ini sebagai cat lukisanmu. Aku yakin, lukisan mu begitu indah. Aku harap, aku bisa ikhlas melihat kebahagianmu atas lukisan mu yang mungkin mendapat banyak pujian dari orang-orang yang menyayangimu. Jika aku ikhlas, maka aku tidak akan datang kepadamu. Jika aku datang, itu artinya aku tak rela kamu menggunakan darah ibuku (terlihat wajah Riri sedih di video itu). Namun, aku akan mencoba ikhlas. Selamat tinggal".

***

Mereka bertiga merasa bahwa yang mengganggu mereka 2 malam terakhir adalah Riri, karena ia tak rela melihat kebahagiaan ketiga sahabat itu atas kemenangannya dalam lomba lukis yang mereka ikuti. Mereka pun turut prihatin atas kejadian tragis Riri. Tanpa berpikir panjang, Andi, Roni, dan Diyon segera mengambil piala mereka kemudian membawanya ke tanah lapang dan menguburnya. Mereka berharap, Riri sudah bisa tenang di alam sana.

"Riri, kami tak mengenal mu. Kami bangga bisa mendapatkan piala ini. Tapi, piala ini lebih pantas untuk kamu dapatkan. Selamat tinggal Riri dan Ibunya. Semoga kalian bahagia di alam sana", ucap Diyon dan diaminkan oleh Roni dan Andi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun