2. Untuk mengetahui macam-macam fatwa hukum abdullah bin mas’ud?
3. Untuk mengetahui analisis abdullah bin mas’ud tentang fatwa hukumnya?
BAB II
PEMBAHASAN
- Biografi Abdullah bin mas’ud.
Abdurrahman Abdullah Bin Mas’ud Bin Ghafil Al-Hadzali, di panggil dengan sebutan Ibnu Ummi Abdin merupakan nisbatnya dari ibunya. Ia adalah salah seorang sahabat dari tiga abdullah, yaitu abdullah bin umar, abdullah bin amr, dan abdullah bin abbas. Abdullah bin mas’ud termasuk golongan Al-Sabiqun Al-Awwalun (orang pertama masuk islam). Dan Ibn Mas’ud merupakan sahabat yang terkenal cerdas, fasih dalam membaca al-Qur`an. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW, “siapa yang ingin membaca al-Qur`an dengan baik seperti diturunkan Allah, bacalah seperti bacaan ibn Ummi ‘Abd (Abd Allah ibn Mas’ud).
Diriwayatkan bahwa dialah yang pertama kali memperdengarkan bacaan al-Quran kepada kaum kafir Quraisy selain Rasululah SAW. Suatu ketika Abd Allah ibn Mas’ud membacakan bacaan al-Qur`an ketika kaum Quraisy sedang duduk di dekat Ka’bah. Dengan suara lantang ia membacakan surat al-Rahman di mekah yang membuat kaum Quraisy terkesima. Tetapi setelah sadar bahwa yang dibaca itu adalah ayat-ayat al-Qur`an yang diturunkan kepada Muhammad SAW, kaum Quraisy mulai memukuli ibn Mas’ud. Tetapi ia tetap membacanya sampai selesai. Sahabat-sahabat yang lain memperingatkan ibn Mas’ud untuk tidak berbuat seperti itu lagi, karena akan membahayakan dirinya, tetapi ia berkata, “Demi Allah, bahkan musuh-musuh Allah itu tambah kecil di mata saya, jika dikehendaki, besok saya akan membacakan al-Qur`an lagi di hadapan mereka”. Tapi para sahabat berhasil mencegahnya.
Setelah masuk islam di, ia di tunjuk oleh nabi sebagai khadim dan diizinkan untuk mendengar rahasia beliau. Ia sering keluar masuk rumah nabi, mengenakan sendal beliau, berjalan bersama beliau, memasangkan dinding ketika beliau ingin mandi, membangunkan beliau tidur, serta memabawakan siwak dan menyucikannya. Ia ikut berhijrah dua kali, yaitu ke habasyah dan ke madinah. Ia juga merasakan shalat dengan dua kiblat yang berbeda, yaitu baitul maqdis dan baitul haram. Perang-perang yang di ikuti adalah perang badar, perang uhud, perang khandaq, perang baiat al-ridwan, dan perang yarmuk. Haditsnya banyak diriwayatkan oleh para sahabat dan tabi’in. Banyak sahabat yang berkomentar mengenai kelebihan abdullah bin mas’ud. Di antaranya adalah hudzaifah.
كاَنَ أَقْرَبُ النَّاسِ هُدْيًا وَدَلاًّ وَسِمْتًا بِرَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْنَ مَسْعُود
Orang yang paling dekat dengan rasulullah saw baik bimbingan, petunjuk, maupun sifatnya adalah abdullah bin mas’ud.
لَوكُنْتُ مُؤَمّرًا أَحَدًا مِنْ غَيْرِ مَشُوْرَةِ لَأَمَّرْتُ ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ
Andai kata aku menyerahkan suatu urusan kepada seseorang tanpa bermusyawarah, tentu aku serahkan kepada ibnu ummi abdin (ummi abdin) Ia tinggal di kufah dan banyak hadisnya di ambil oleh penduduk setempat. Di sana ia bertindak sebagai guru dan hakim.hal ini dikatakan oleh ali ra.
قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَحَلَّ حَلآَلَهُ وَحَرَّمَ حَرَامَهُ فَقِيْهٌ فِيْ الدِّيْنِ عَالِمٌ بِالسُّنَّةِ
Ia membaca Al-Qur’an, menghalalkan yang dihalalkannya, dan mengharamkan yang di haramkannya (Al-Qur’an). ia sangat paham agama dan mengerti sunnah. Akan tetapi juga dari segi pemahaman dan keilmuannya. Ketika Muadz ibn Jabal sakit, ia berwasiat agar orang-orang sepeninggalnya mengambil ilmu dari empat orang sahabat, yaitu Uwaimir Abu al-Darda`, Salman al-Farisi (w. 34 H/654 M), Abd Allah ibn Mas’ud, dan Abd Allah ibn Salam.
Ia banyak meriwayatkan hadis dari rasulullah saw, yaitu 848 hadis disepakati al-bukhari dan muslim, 21 hadis diriwayatkan al-bukhari sendiri, serta 65 hadis driwayatkan muslim sendiri. Ia adalah seorang sahabat yang cerdas dalam berfatwa dan menjadi pimpinan sahabat dalam bidang fiqih. Ketika ia dikirim umar ke kufah, umar mengirim surat kepada penduduk ke kufah yang berbunyi,” sesungguhnya aku kirim ammar bin yasir sebagai gubernur serta abdullah bin mas’ud sebagai guru dan menterinya. Keduanya sahabat rasul yang cerdas dan ahli basdar. Ikutilah keduanya; patuhi dengarkan fatwanya.
Dengan demikian, telah aku pilihkan abdullah sebagai wakil diriku”. Penduduk kufah mengambil periwayatan hadits dan fiqih dari abdullah bin mas’ud. Ia adalah guru, pemula dan peletak jalan. Ra’yunya pun tajam. Oleh sebab, itu al-qamah bin qais al-nukhai mengambil metode ra’yunya. Selanjutnya, metode ini di ambil oleh ibrahim al-nukhai. Ibrahim inilah yang menjadi guru bagi hammad bin abi sulaiman. Adapun hammad, ia adalah guru adalah bagi abu hanifah, tokoh ahli ra’yu di irak.
Manna’ al-Qaththan mengungkapkan bahwa faktor pendorong timbulnya kelompok ahl al-ra`yu di Irak ini adalah:Di Irak, para sahabat memperoleh metodologi rasional dari Ibn Mas’ud.Sedikit ditemukan hadis Nabi SAW di Irak karena Irak jauh dari bumi.Irak adalah daerah terbuka yang banyak mendapat pengaruh kebudayaan lain.Irak merupakan tempat terjadinya konflik antara Syi’ah dan Khawarij.Abd Allah ibn Mas’ud hidup sampai masa pemerintahan Usman ibn Affan. Ketika terjadi kekacauan pada masa utsman, ia dipanggil kembali ke madinah dan tinggal di sana sampai waktunya wafat pada usia 60 tahun dan di makamkan di baqi, tak luput juga khalifah utsman ikut menshalatkan jenazahnya yang bertepatan 32 hijriah.