Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mawar untuk Orion

3 Juni 2022   17:25 Diperbarui: 3 Juni 2022   17:28 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku merindukanmu selalu Orion pada malam-malam sunyi yang ku usahakan untuk ku habiskan sendiri. Dua tahun aku bertahan untuk menembus kerasnya dinding diam mu. Nyatanya mungkin aku bukan perempuan yang kau harapkan. Aku putus asa dan merasa tidak mampu mengimbangi mu ketika aku ada namun kau mungkin tak pernah menganggap keberadaan ku. 

Dua tahun hanya menjadi teman serumah mu menurutku itu sudah cukup. Aku yakin tanpaku kau akan tetap bahagia. Lupakan apapun tentangku Orion karena aku akan melupakanmu dan harapan-harapan ku. Rumah itu sunyi coba pergilah ajak seseorang yang akan membuat rumah itu hangat dan bercahaya.

Jangan memintaku sebab aku pun tengah mengusahakan untuk menemukan seseorang yang akan menemaniku membangun kembali rumah yang telah kau hancurkan diam-diam.

 Berbahagialah Orion. Jangan mencari ku sebab setelah kau membaca surat ini. Itu berarti pesawat ku telah terbang jauh. Aku pergi mencari rumahku.


NB: Aku sudah pamit pada orangtuaku, orang tuamu dan keluarga kita. Surat cerai telah ku tanda tangani. Beberapa hari lagi pengacaraku akan mengunjungimu dan meminta persetujuan.
***
Setelah membaca secarik kertas yang berisi surat dari Ariana air mata Orion mengalir mungkin ia terluka. Apa cinta sebenarnya juga mulai tumbuh dihatinya? Orion mengisak sendiri ditengah malam hening  menciumi setangkai mawar putih yang di belikan khusus oleh Ariana untuknya sebagai hadiah perpisahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun