Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung Api

15 Desember 2016   12:02 Diperbarui: 15 Desember 2016   12:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan birahi kuasamu terlampiaskan?

Langit yang kau arungi saban waktu

Menangis sedih, tertunduk luka kepak sayap belatimu

Bumi yang kau datangi mencari mangsa

Tak lagi damai menjelma doa, larut dalam sumur dosa, yang kau reguk untuk memuaskan dahaga

Bagaimana berharap surga

Dengan dengusan nafsu, panas membakar hati, meluluhlantak nurani?

Bagaimana menerima ridha-Nya

Dengan menebar benih dusta, menanam dendam dan memanen benci?

Kami diam, berlidah kelu, bukan tak paham

Kami tak ingin bab ini semakin hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun