Kapan birahi kuasamu terlampiaskan?
Langit yang kau arungi saban waktu
Menangis sedih, tertunduk luka kepak sayap belatimu
Bumi yang kau datangi mencari mangsa
Tak lagi damai menjelma doa, larut dalam sumur dosa, yang kau reguk untuk memuaskan dahaga
Bagaimana berharap surga
Dengan dengusan nafsu, panas membakar hati, meluluhlantak nurani?
Bagaimana menerima ridha-Nya
Dengan menebar benih dusta, menanam dendam dan memanen benci?
Kami diam, berlidah kelu, bukan tak paham
Kami tak ingin bab ini semakin hitam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!