Mekanismenya adalah penghambatan enzim CYP450, yaitu suatu enzim yang bertugas untuk memecah/mengurai obat menjadi bentuk tidak aktif, Amlodipin dan Simvastatin adalah obat yang diuraikan oleh enzim ini.Â
Jika interaksi terjadi ketika obat ini dikonsumsi secara bersamaan, maka salah satu obat akan dihambat penguraiannya oleh obat yang lain, dalam hal ini Amlodipin menghambat penguraian Simvastatin oleh enzim CYP450. Apabila penguraian Simvastatin dihambat, akan terjadi peningkatan kadar Simvastatin beserta metabolitnya dalam darah, sehingga meningkatkan risiko keracunan Simvastatin.Â
Keadaan inilah yang memicu terjadinya Rhabdomyolysis tadi. Karena Rhabdomyolysis "menyerang" otot rangka, maka gejala awal yang dirasakan biasanya seperti pegal-pegal, nyeri otot, kelemahan otot, dan warna urine yang gelap seperti teh. Gejala yang lebih spesifik dapat berupa bengkak, kram, kekakuan otot, dan kehilangan fungsi otot. Pada kasus yang parah, Rhabdomyolysis bisa memicu komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal akut, kejang, hingga kematian.Â
Tidak semua orang mengalami keadaan Rhabdomiolysis apabila konsumsi Amlodipin dan Simvastatin secara bersamaan, faktor ini biasanya dipengaruhi oleh usia, dosis obat dan interval penggunaan obat. Orang yang memiliki genetik lambat dalam metabolisme obat, cenderung memiliki risiko yang tinggi mengalami keadaan Rhabdomyolysis ini.Â
Selain itu, dosis berperan signifikan dalam kejadian ini. Menurut literatur, dosis yang aman dalam penggunaan kombinasi obat ini yaitu : Amlodipin dengan dosis maksimal 10 mg per hari dan Simvastatin dengan dosis maksimal 10 mg per hari.Â
Ada literatur juga yang menyebutkan dosis Simvastatin maksimal 20 mg per hari apabila dikombinasikan dengan Amlodipin, namun pada lansia sangat harus diperhatikan dalam penggunaan kombinasi obat ini, karena pada lansia fungsi ginjalnya sudah menurun, klirens/pengeluaran obat dalam tubuh lambat dan berisiko meningkatkan kadar obat dalam darah sehingga meningkatkan toksisitas/keracunan obat.Â
Bagaimana sebaiknya jika mendapatkan kombinasi kedua obat ini?
Menurut referensi, sebaiknya penggunaan kombinasi kedua obat ini harus dihindari apabila melebihi dosis yang telah ditentukan, namun jika pemberian dosisnya dalam rentang yang aman, harus dimonitor dengan seksama. Dosis simvastatin tidak boleh melebihi 20 mg setiap hari bila digunakan dalam kombinasi dengan amlodipin.Â
Manfaat dari kombinasi ini harus dipertimbangkan secara hati-hati terhadap potensi peningkatan risiko rhabdomyolysis. Fluvastatin, pravastatin, dan rosuvastatin merupakan alternatif yang lebih aman pada pasien yang menerima amlodipin, karena tidak dimetabolisme oleh enzim CYP450.Â
Semua pasien yang menerima terapi kombinasi Amlodipin dan Simvastatin harus disarankan untuk segera melaporkan nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tekan atau kelemahan, terutama jika disertai demam dan urin berwarna gelap. Terapi harus dihentikan jika kadar kreatin kinase dalam meningkat secara nyata tanpa olahraga berat atau jika diduga atau didiagnosis Rhabdomiolysis.Â