Mohon tunggu...
Rio Yunaris Umbara
Rio Yunaris Umbara Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Kesehatan

Sudah malang melintang selama 10 tahun lebih di dunia kesehatan terutama Obat-obatan/kefarmasian, hobi menulis artikel kesehatan, membuat orang lain sadar atas pentingnya kesehatan, minat pada bidang farmakologi, fitofarmaka, biologi farmasi, farmasi klinik dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rhabdomyolisis, Keadaan yang Mengancam Jiwa apabila Salah Minum Obat-Obat Ini

11 Juli 2022   22:44 Diperbarui: 12 Juli 2022   05:45 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mekanismenya adalah penghambatan enzim CYP450, yaitu suatu enzim yang bertugas untuk memecah/mengurai obat menjadi bentuk tidak aktif, Amlodipin dan Simvastatin adalah obat yang diuraikan oleh enzim ini. 

Jika interaksi terjadi ketika obat ini dikonsumsi secara bersamaan, maka salah satu obat akan dihambat penguraiannya oleh obat yang lain, dalam hal ini Amlodipin menghambat penguraian Simvastatin oleh enzim CYP450. Apabila penguraian Simvastatin dihambat, akan terjadi peningkatan kadar Simvastatin beserta metabolitnya dalam darah, sehingga meningkatkan risiko keracunan Simvastatin. 

Keadaan inilah yang memicu terjadinya Rhabdomyolysis tadi. Karena Rhabdomyolysis "menyerang" otot rangka, maka gejala awal yang dirasakan biasanya seperti pegal-pegal, nyeri otot, kelemahan otot, dan warna urine yang gelap seperti teh. Gejala yang lebih spesifik dapat berupa bengkak, kram, kekakuan otot, dan kehilangan fungsi otot. Pada kasus yang parah, Rhabdomyolysis bisa memicu komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal akut, kejang, hingga kematian. 

Tidak semua orang mengalami keadaan Rhabdomiolysis apabila konsumsi Amlodipin dan Simvastatin secara bersamaan, faktor ini biasanya dipengaruhi oleh usia, dosis obat dan interval penggunaan obat. Orang yang memiliki genetik lambat dalam metabolisme obat, cenderung memiliki risiko yang tinggi mengalami keadaan Rhabdomyolysis ini. 

Selain itu, dosis berperan signifikan dalam kejadian ini. Menurut literatur, dosis yang aman dalam penggunaan kombinasi obat ini yaitu : Amlodipin dengan dosis maksimal 10 mg per hari dan Simvastatin dengan dosis maksimal 10 mg per hari. 

Ada literatur juga yang menyebutkan dosis Simvastatin maksimal 20 mg per hari apabila dikombinasikan dengan Amlodipin, namun pada lansia sangat harus diperhatikan dalam penggunaan kombinasi obat ini, karena pada lansia fungsi ginjalnya sudah menurun, klirens/pengeluaran obat dalam tubuh lambat dan berisiko meningkatkan kadar obat dalam darah sehingga meningkatkan toksisitas/keracunan obat. 

Bagaimana sebaiknya jika mendapatkan kombinasi kedua obat ini?

Menurut referensi, sebaiknya penggunaan kombinasi kedua obat ini harus dihindari apabila melebihi dosis yang telah ditentukan, namun jika pemberian dosisnya dalam rentang yang aman, harus dimonitor dengan seksama. Dosis simvastatin tidak boleh melebihi 20 mg setiap hari bila digunakan dalam kombinasi dengan amlodipin. 

Manfaat dari kombinasi ini harus dipertimbangkan secara hati-hati terhadap potensi peningkatan risiko rhabdomyolysis. Fluvastatin, pravastatin, dan rosuvastatin merupakan alternatif yang lebih aman pada pasien yang menerima amlodipin, karena tidak dimetabolisme oleh enzim CYP450. 

Semua pasien yang menerima terapi kombinasi Amlodipin dan Simvastatin harus disarankan untuk segera melaporkan nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tekan atau kelemahan, terutama jika disertai demam dan urin berwarna gelap. Terapi harus dihentikan jika kadar kreatin kinase dalam meningkat secara nyata tanpa olahraga berat atau jika diduga atau didiagnosis Rhabdomiolysis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun