Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Alasanku Tak Bisa Berpaling dari Kompasiana

7 November 2019   20:12 Diperbarui: 7 November 2019   20:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

panitia dari Kompasiana dan Semen Padang serta pembicara Bicara Baik (Dokpri)
panitia dari Kompasiana dan Semen Padang serta pembicara Bicara Baik (Dokpri)
Alasanku ketiga, mengapa diri ini semakin greget dengan Kompasiana? Karena memang kompasiana mengajak para penulis bertumbuh lewat komunitas-komunitasnya. Dimana baru kali ini aku bisa kenalan dan baru bergabung dengan para komunitas penulis kompasiana yang ada di Medan.

Hal ini jarang dilakukan oleh media-media lain, bahkan bisa dibilang hampir tak ada media yang mau bersedia menolong para penulisnya bertumbuh lewat komunitas. 

Padahal dengan gerakan lewat komunitas, maka sesungguhnya perubahan sosial masyarakat kita dari pesimis ke optimis akan bisa terealisasi. Sebab kekuatan satu orang tentu tak akan terasa jika dibandingkan dengan kekuatan sesama komunitas melakukan sebuah gebrakan terjadi di masyarakat kita.

dokpri
dokpri
Lewat sebuah event yang dibuat oleh Kompasiana waktu itu diadakan di Kota Medan. Kompasiana kerjasama dengan Semen Padang, membuat sebuah event Indonesia #BicaraBaik #DariMedan #UntukIndonesia. Dengan mendatangkan pembicara-pembicara yang cakep supaya kita para warganet bisa menularkan atau menghasilkan postingan-postingan yang positif.

Sebab berita-berita hoaks dan negatif kerap lebih dominan menghiasi media sosial kita.Maka dengan hadirnya Kompasiana dan Sement Padang waktu itu, berharap para peserta yang hadir bisa menularkan atau berbicara baik dengan semua orang yang bisa kita jumpai dan semua orang yang mungkin bisa kita jangkau lewat sebuah tulisan ataupun postingan kita.

Setelah event itu selesai akhirnya bisa bergabung dengan Komed (Kompasianer Medan). Bahkan sampai sekarang terus komunikasi, bahkan sekali-kali ngopi bareng di rumah teman yang sedang ada hajatan atau di waktu-waktu tertentu.

kolase screenshot Event dari Kemensos (dokpri)
kolase screenshot Event dari Kemensos (dokpri)
Alasan keempat, bonus-bonus yang ditawarkan dan event-event yang diadakan cukup membuat hati dan kantong kita dipenuhi sukacita. Artinya sekalipun tidak menang dalam event tersebut, ada sebuah kesenangan yang tak terkatakan, bahwa ternyata kita bisa berkontribusi terhadap sebuah isu-isu penting yang sedang dihadapi.

Apalagi kalau menang, alhamdullilah pasti akan melompat-lompat kegirangan dan juga sujud syukur.  Dan khusus di tahun ini ternyata aku bisa merasakan apa itu arti sebuah kemenangan yang sesungguhnya. 

Setelah melalui banyak proses serta persiapan ketika akan menulis untuk ikutan lomba tersebut, ternyata akhirnya bisa terbayar seluruh keringat dan pengorbanan yang sudah keluar.  

Untuk event Kompasiana, diriku sudah dua kali di daulat sebagai pemenang. Pertama dari event lomba BCA sebagai finalis terbaik. Kedua dari Kemensos dalam program Harapan Kita sebagai juara pertama.

Gajian dari Kompasiana (Dokpri)
Gajian dari Kompasiana (Dokpri)
Disamping itu juga, sejak Januari hingga Juli lalu, bisa merasakan gajian dari Kompasiana karena memang mendapatkan reward di 7 bulan waktu itu. Baru berhenti dapatkan gaji dari Kompasiana karena sedang ada mengerjakan proyek lain yang sedang kuimpikan juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun