Hal ini jarang dilakukan oleh media-media lain, bahkan bisa dibilang hampir tak ada media yang mau bersedia menolong para penulisnya bertumbuh lewat komunitas.Â
Padahal dengan gerakan lewat komunitas, maka sesungguhnya perubahan sosial masyarakat kita dari pesimis ke optimis akan bisa terealisasi. Sebab kekuatan satu orang tentu tak akan terasa jika dibandingkan dengan kekuatan sesama komunitas melakukan sebuah gebrakan terjadi di masyarakat kita.
Sebab berita-berita hoaks dan negatif kerap lebih dominan menghiasi media sosial kita.Maka dengan hadirnya Kompasiana dan Sement Padang waktu itu, berharap para peserta yang hadir bisa menularkan atau berbicara baik dengan semua orang yang bisa kita jumpai dan semua orang yang mungkin bisa kita jangkau lewat sebuah tulisan ataupun postingan kita.
Setelah event itu selesai akhirnya bisa bergabung dengan Komed (Kompasianer Medan). Bahkan sampai sekarang terus komunikasi, bahkan sekali-kali ngopi bareng di rumah teman yang sedang ada hajatan atau di waktu-waktu tertentu.
Apalagi kalau menang, alhamdullilah pasti akan melompat-lompat kegirangan dan juga sujud syukur. Â Dan khusus di tahun ini ternyata aku bisa merasakan apa itu arti sebuah kemenangan yang sesungguhnya.Â
Setelah melalui banyak proses serta persiapan ketika akan menulis untuk ikutan lomba tersebut, ternyata akhirnya bisa terbayar seluruh keringat dan pengorbanan yang sudah keluar. Â
Untuk event Kompasiana, diriku sudah dua kali di daulat sebagai pemenang. Pertama dari event lomba BCA sebagai finalis terbaik. Kedua dari Kemensos dalam program Harapan Kita sebagai juara pertama.