Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sensasi Uji Tahap II Nusantara Sehat

9 Oktober 2015   11:34 Diperbarui: 9 Oktober 2015   11:34 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="dok. Rosiana Astuti"][/caption] 

Sabtu, 3 Oktober 2015

 

NUSANTARA SEHAT. Ya, perihal itulah aku datang ke Jakarta. Sejak tanggal 2 Oktober aku sudah di ibukota, menginap di kosan teman. Hari ini, pukul setengah 5 pagi, aku bangun. Kemudian pukul 6 kurang, menghubungi go-jek. Ah, transportasi inilah yang sedang trend. Termasuk efisien di lingkungan Jakarta yang padat. Rasa syukur selalu tercurah, terutama... Alhamdulillah, aku dapat test hari terakhir, tanggal 3 oktober, alias sabtu, alias weekend. Karena sabtu pagi ini jalan tak begitu macet. Pukul enam, go-jek sampai di depan kosan teman. Aku memberi tahu alamat yang akan dituju... Si bapak memberi helm hijau khasnya, dan memberikan masker penutup hidung dan mulut.

            Kami meluncur dari jalan Kebon Nanas II, Jatinegara Jakarta Timur menuju jalan Hang Jebat Blok F4 Kebayoran, Jakarta Selatan. Kantor tujuan sebagai tempat test tahap II Nusantara Sehat ini adalah di gedung PPSDM Kementerian Kesehatan RI. Abang gojek juga belum tahu lokasi ini, maka ia bertanya pada orang sekitar. Aku mengaktifkan GPS, Alhamdulillah sangat terbantu. Akhirnya aku sampai di lokasi pukul setengah 7. Perjalanan setengah jam, tanpa macet.

[caption caption="sumber: www.go-jek.com. An Ojek For Every Need. hehe makasih gojeek"]

[/caption]

            Sesampainya disana, seorang satpam menghampiriku.. “Nusantara Sehat ya, Neng?” tanyanya. “Iya Pak.. lewat mana masuknya Pak?”

            “Di lobi ya Neng, masuk aja pintu kiri..”

            Aku berjalan perlahan, memperhatikan lingkungan sekitar. Gedungnya beda sama yang ada di google map. Mungkin ini bagian lain dari gedung ini yah. Aku masuk ke dalam. Masih sepi. Namun ada beberapa orang masih muda, berpakaian kemeja. Sepertinya mereka juga peserta nusantara sehat. Aku duduk sendiri, sambil menatap layar handphone. Sebenarnya dari tadi aku cariin kantin yang sudah buka di area situ.. tapi masih pada tutup. Aku belum sarapan. Aku sosok orang paling gak bisa kalo gak sarapan, lemas bawaannya. Mengingat hari ini akan ada 3 test sekaligus.. psikotes, FGD (Focuss grup discussion) dan wawancara.

            Tak beberapa lama, ada dua orang duduk di sofa depan. Dua perempuan berkaca mata dengan rambut kriting sepundak. Tampak asik mengetik di handphone sambil mendekap map tebal. Kemudian datang lagi seorang perempuan yang duduk di sofa sebelahku. Memakai jilbab lebar bewarna pink, dengan lapisan jilbab putih didalmnya. Ia bersama ibunya. “Dari mana Neng?” tanya ibu itu kepadaku dengan logat khas Sunda.

            “Dari Lampung, Bu.. “ jawabku tersenyum.

“Dari Lampung? Waaah jauhnya.. bukannya kalau dari Lampung test nya di Medan yah?” tanya perempuan berjilbab pink, anak ibu itu.

Aku mengerutkan dahi... “Atuh jauhan ke Medan mbak.. kalo ke jakarta justru gak terlalu jauh...hehe..” jawabku.

“Neng juga dokter?” tanya si ibu.

“Bukan Bu, aku perawat.. Oo.. iya..”

“Udah Mi, aku disini aja.. Ummi ke mobil aja lagi, ini jam 7 kok mulainya..” jawab si perempuan berjilbab pink. Si Ummi keluar gedung, sambil dadah ke anaknya.

“Namanya siapa mbak?” Aku mengulurkan tangan.

“Uswatulkhaq.. jurusan bidan..” tuturnya balas menjabat tanganku.

“Ha?apa? namanya siapa mbak?”

“Panggil aja Uswah, hehe susah ya namanya..”

“Oke, aku Rinta. Kirain mbak tadi dokter..”

“Eh bukan, biasa itu mah, Ummi aku. Semuanya dibilang dokter.. hehe,” jelas Uswah.

Ya, begitulah. Jadi, Uswah dan aku sama-sama kelahiran tahun 93. Baik banget orangnya. Tahu aku belum sarapan, si Uswah maksa tarik aku untuk ambil roti di mobilnya. Karena keluarga yang mengantar dari Jawa Barat gak pulang, menunggui sampai test anaknya selesai. Berkali-kali aku bilang pada ummi-nya Uswah.. “Wah tante maaf ya ngerepotin. Padahal baru kenal sama Uswah..” :”)

“Gakpapa Neng, ini ada nasi.. sok makan nasi Neng..”

“Waah enggak tante makasih, roti aja tante..” ucapku. Sebagai orang yang baru kenal sama oranglain, aku tau ini malu-maluin =_= haha, tapi ga tau kenapa, ngobrol sama Uswah berasa ketemu sama temen lama, langsung akrab banget, ketawa-tawa. Memang dasar anaknya juga asik kali ya.

            Setelah makan sepotong roti, tepat pukul tujuh, panitia mengabarkan pada kami untuk naik ke lantai tiga. Disana registrasi peserta dilakukan. Ramai. Kami masing-masing mengeluarkan Map sesuai jurusan kami. Map hijau untuk perawat, map kuning untuk bidan, map, map merah untuk dokter dan dokter gigi, map biru tua untuk analis kesehatan, map coklat untuk farmasi, map merah muda untuk kesehatan lingkungan, map orange untuk kesehatan masyarakat dan map biru muda untuk tenaga gizi.

[caption caption="dok.pribadi. kalo suruh pilih, kerjain soal atau makan siang dulu? makan siang dulu jawabannya,hehe"]

[/caption]

            Registrasi dilakukan untuk mengecek kelengkapan berkas. Ohya, perekrutan Nusantara Sehat pada September 2015 ini merupakan angkatan ke II. Setelah dilakukan uji berkas. Dalam pengumuman yang diberitahukan via email melalui PDF, tertulis bahwa pendaftar Nusantara Sehat se-Indonesia mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kali ini pendaftar berjumlah 11760 orang dan lolos seleksi tahap 1 (berkas) sejumlah 1459 orang. Alhamdulillah aku adalah salah satu di dalam 1459 orang yang lolos seleksi berkas tersebut, kemudian dilakukanlah test tahap kedua yang meliputi test psikotes, FGD dan wawancara. Test dilakukan serentak se-Indonesia mulai tanggal 30 September sampai tanggal 3 Oktober. Tiap orang mengikuti test hanya satu hari saja. Test tahap 2 juga tak di patok harus di Jakarta. Melainkan di daerah setempat.. misalnya daerah Aceh, Padang, Medan, di pusatkan test di Medan. Bali dan sekitarnya di Denpasar, nah jabodetabek, Lampung dan Palembang di Jakarta, dan seterusnya.

            Pukul 8 pagi acara dimulai. Para peserta dipersilakan masuk kedalam ruangan. kami duduk di ruang besar dengan kursi merah dan meja kayu panjang. Satu bangku duduk dua orang. Aku duduk dengan Uswah, teman baruku. Pada barisan kedua dari depan. Sedangkan di pojok kanan terlihat para panitia dan tumpukan soal yang beraneka ragam. Sembari menunggu, aku dan Uswah membaca buku psikotes yang aku bawa, simple, baca, jawab sendiri lalu kami langsung lihat kunci jawaban untuk memastikan, hehe.

            Acara dimulai dengan pembukaan oleh ibu berkacamata, rambut sebahu terkaanku usianya sekitar 45 tahun, ialah dr. Wahyu Widianingsih. Beliau memperkenalkan diri, memperkenalkan para panitia.. salah satu psikolog yang beliau kenalkan adalah Bu Wiwik salah satu psikolog dari Universitas Indonesia. “Selamat datang! Kalian adalah orang-orang terpilih, dari 11760 kalian adalah calon yang kami cari, kalian itu sudah mutiara, tinggal diasah sedikit saja pasti jadi mutiara sesungguhnya..” Ucap dr.Wahyu Widianingsih. Kemudian kami diperkenankan untuk menonton video Nusantara Sehat, semalam aku sempat menonton video yang sama di Youtube. Semua mata tertuju pada layar putih menayangkan video.

[caption caption="dok. pribadi. sudut kanan ku ada panitia dengan setumpuk soal psikotees"]

[/caption]

            Isi video juga ada ungkapan para anggota nusantara Sehat angkatan I yang sudah bertugas keseluruh perbatasan Indonesia. Alam Indonesia yang indah ditumpahkan. Penayangkan video pelatihan para anggota NusantaraSehat dengan nuansa semi militer ditunjukan. Mereka mengenakan baju, sepatu, topi ala tentara. Di latih dengan letupan senjata, dilatih berbagai hal, dalam video. “Kalau kita lolos di Nusantara Sehat, kita bisa lebih banyak bersyukur karena melihat kekuasaan Allah ciptain alam yang indah itu...” bisik Uswah padaku. “Aamiin.. semoga ya Uswah...” balasku.

            Microphones beralih pada bu Wiwik. Ia akan memulai uji psikotest. Kementrian Kesehatan bekerja sama pada tim Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (LPSP3 UI). Setiap soal dituntun oleh beliau, bu Wiwik merupakan psikolog senior.. karena sudah puluhan tahun jadi psikolog. Soal-soal kami kerjakan. Dengan waktu yag terbatas, soal gambar, soal hitungan, soal menggambar dalam kotak, membuat manusia, soal sikap, serta soal dalam buku ‘Edward’s Personal Preference Schedule’. Dihitung-hitung, ada ratusan soal psikotes yang kami kerjakan hari itu. Alhamdulillah di awal ada soal gambar, soal hitungan.. lalu disusul dengan pembagian kelompok untuk FGD dan Wawancara. Nanti secara bergilir.. sembari menunggu peserta lain wawancara, peserta diperkenankan melanjutkan mengerjakan soal psikotes. Jadi tak terlalu penat dan ada jeda dalam pengerjaan soal.hehe

            Tiap kelompok dibagi jadi 11 orang, dan 11 orang itu dibagi lagi menjadi 6 dan 5 anggota untuk FGD nya, namaku masuk dalam kelompok 2. Setelah pembagian kelompok, panitia menggiring kami keruangan berbeda.. di lantai bawah. Dan dalam kelompok FGD ku para anggotanya yaitu Ria Desta, aku, Riche, Pingki, Riandes dan Fajar. Setelah pembagian kelompok, secara otomatis kami saling berkenalan. Bertemu lagi orang-orang baru, Alhamdulillah. Berbagai lulusan Poltekkes, Universitas Indonesia serta sekolah kesehatan lainnya. Cukup menegangkan, karena sebelumnya aku belum pernah sama sekali test FGD.

            Kelompok kami masuk keruangan. Masing-masing kami sudah membawa kertas gambar psikotest tadi. Ruang dingin ukuran sedang.. ada meja letter U dengan kursi tegak kayu bewarna kecoklatan.. tembok serba putih, lampu juga khas kantoran dan di depan meja letter U ada meja agak panjang, dan disana tempat dua psikolog duduk dengan tumpukan berkas kami di sisi kanannya. Sebenarnya aku agak ketar-ketir, karena psikolog yang menguji kami adalah bu Wiwik, yang tadi memberi intruksi pada kami dalam pengerjaan soal psikotest. Sedangkan sebelahnya adalah psikolog muda berkacamata dan berjilbab.

[caption caption="dok.pribadi. suasana di dalam ruangan"]

[/caption]

            Kami dipersilakan duduk sesuai urutan. Diberi kertas absensi, kemudian diberi dua lembar soal kasus. Kami diberi waktu untuk diskusi. Peran moderator diisi oleh Riche alumnus jurusan Kesehatan Masyarakat UI. Kami saling bertukar pendapat. Saling menyanggahi, saling menolak pendapat namun diusahakan selalu solutif dan inisiatif pendapat yang kami utarakan. Alhamdulillah, diskusi berlangsung menyenangkan dan tidak alot. Semua orang berpendapat dan menyenangkan : ), hanya 15 menit waktu yang diberikan. Walaupun soal yang terakhir tak sempat kelompok kami jawab :”) kuraaang waktunya.hehe

            Setelah FGD selesai, para penguji tersebut meminta kami menunggu di aula lagi, kecuali aku dan Kak Ria. Karena kami berdua akan bergilir di wawancarai. Kak Ria lebih dulu, kemudian aku. Saat itu jelang siang hari. Kami bersiap-siap, karena setelah FGD kelompok lain selesai, kami lah yang akan masuk keruangan itu lagi untuk di wawancara. Entah apa yang akan ditanyai oleh para psikolog itu. Berbagai pesan terus terngiang di benakku.. pesan dari para dokter ini... Ayuk Nora dan Kak Marlintan tentang wawancara; harus tenang, ketuk pintu, jangan lupa salam, jangan duduk sebelum dipersilakan duduk, kasih pandang fokus, kasih sikap kalau kita mendengarkan seksama, utarakan kalau kita tertarik, kasih jawaban yang berbeda, jangan kasih jawaban umum..

            Akhirnya, ketika wawancara.. semua yang dipesankan itu aku lakukan. Alhamdulillah pembawaannya memang jadi tenang. Semua pertanyaan para psikolog itu aku jawab satu persatu dengan jawaban jelas dan lugas, walau ada ucapan kalau salah satu pertanyaannya masih dijawab dengan hal umum, kemudian aku utarakan, apa yang akan menjadi pembeda antara aku dan kandidat lainnya.. 15 menit waktu berlalu dalam wawancara... rasanya seperti satu setengah jam lamanya... selesai wawancara, aku bersalaman pada kedua psikolog yang terlihat tersenyum, kemudian memberi pesan agar aku memanggil peserta selanjutnya pada jam 1 setelah ISHOMA.

            Aku kembali ke Aula. Sebagian besar teman lain sedang melanjutkan mengerjakan soal. Sedangkan lainnya ada yang sedang makan nasi kotak yang disediakan panitia. Uswah terlihat duduk, mengerjakan soal.. kemudian bertanya-tanya tentang wawancara yang aku jalani tadi. Karena aku adalah orang kedua yang di wawancara, dari seluruh kandidat pada hari itu.

            Aku dan Uswah minta izin untuk sholat dzuhur dulu, kemudian menikmati makan siang. Setelah makan siang, kami melanjutkan mengerjakan soal sikap psikotes itu. banyak sekali pertanyaan, pertanyaan essay saja ada puluhan :”) pilihan gandanya ada ratusan. Tapi aku bersyukur bisa mengerjakan soal psikotes yang berbeda dari biasanya : )

[caption caption="dok. pribadi. Aku dan Uswatulkhaq, teman seperjuangan di hari ini. semoga kita ditakdirkan bertemu kembali Uswaaaah :)"]

[/caption]

            Uswah dipanggil untuk test wawancara, aku masih mengerjakan soal psikotes, masih ada setengah dari jumlah peserta hari itu yang belum di wawancara, sepertinya akan sampai sore. Setelah aku selesai mengerjakan soal, Uswah juga selesai tes wawancara dan kerjakan psikotest, kami pulang, karena peserta yang sudah selesai psikotes dan wawancara boleh pulang lebih dulu. “Pengumuman akan di kabarkan melalui Internet ya..” ucap Panitia.

            Kami mengerjakan sholat Ashar sebelum pulang, aku sambil menunggu ditelpon go-jek untuk jemput aku, hehe. Namun Go-jek sudah menjemputku saat Uswah masih sholat Ashar.. Uswah sudah ditunggu oleh keluarganya. Tentu sebelumnya kami sudah bertukar kontak BBM dan Line. Dan InsyaAllah jika diizinkan, bisa bertemu kembali dalam moment lain, walaupun harapan kami sama.. dipertemukan dalam moment nusantara sehat lagi, hehe Aamiin. Namun kami tetap menerima takdir terbaik dari Allah kelak.

            Panjang juga ya postingan kali ini? semoga ga bosan yaah. Intinya begini.. Ketika kita diberi kesempatan mencoba, cobalah. Apapun hasil akhirnya toh itu adalah takdir yang harus diterima, namun ya dicoba. Supaya ada dua kemungkinan yang menghinggapi kita; 1.diterima, 2.ditolak. Namun apa yang terjadi kalau kita tidak mau manfaatin kesempatan dengan tidak mencoba? Kita gak akan pernah temuin kemungkinan nomor 1. DITERIMA.

            Apapun hasilnya nanti, aku nurut sama takdir Allah. Ikhtiar sudah aku lakukan, InsyaAllah sudah optimal, doa juga sudah se-khusyuk yang aku bisa, restu orangtua sudah oke, doa dari orang-orang sekitar insyaAllah ada. Namun, jika memang bukan disini jalannya, ya sudah.. aku terima tetap dengan senyum, berarti Allah punya cara lain, jalan lain. Namun sebelum pengumuman terjadi, tak ada salahnya jika doa terus dilantunkan pada Maha Penyayang.. iya kan? Salam! : )

 [caption caption="dok.pribadi. gedung PPSDM Kementrian Kesehatan. Kebayoran Jakarta Selatan"]

[/caption]

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku me;apangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS.Saba:39)

 

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas..” (QS. Al-Araf:55).

 

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, susudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS. Al-Araf:56).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun