Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Gagal Paham akan Keinginan Elit Jakarta

22 Februari 2017   23:31 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:31 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, Ahok ternyata tidak sadar atau pura-pura tidak sadar dengan keinginan para elit itu. Ahok pernah mengatakan kalau memimpin Jakarta ya harus ‘gila’. Mungkin kegilaan ini mengakibatkan kesalahan Ahok dalam memahami keinginan para elit ini.

Bahwa mereka sudah nyaman dengan praktek what’s in it for me, tiba-tiba kehilangan ruang untuk berakrobat. Mereka pasti mengamuk. Ahok tidak benar-benar mengerti dan nggamau mengerti dengan keingianan itu.

Ternyata, Ahok hanya salah memahami keinginan para elit ini. Karena Ahok hanya memahami bahwa menjadi pemimpin Jakarta adalah menjadi pelayan Jakarta. Menjadi pemimpin Jakarta adalah pihak yang harus ada selalu paling depan dalam menjaga pajak rakyat Jakarta.

Segala daya akan digunakan Ahok untuk mengamankan uang masyarakat Jakarta ini. Alat-alat diciptakan, keamanan ditingkatkan, petugasnya dibersihkan. Celah tidak ada bagi mereka.

Ahok benar-benar dengan kepolosannya salah memaknai keinginan-keinginan itu. Seandainya Ahok ‘memahami’nya, keributan ini tidak akan pernah terjadi.

Seandainya Ahok paham kebutuhan makan lobster anggota dewan yang itu-itu-saja itu, tidaklah terjadi boikot rapat. Kalau Ahok mengerti perlunya keinginan akan tahta, wanita dan harta itu, tidaklah dia akan duduk sebagai pesakitan. Salahmu, Ahok, kamu gagal paham tentang mereka.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun