Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Gara-Gara FOMO, Mau Puasa Medsos Saat Ramadan Susahnya Minta Ampun!

30 Maret 2024   23:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:36 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terkena sindrom FOMO yang cemas sumber gambar ciputramedicalcenter.com

Apalgi selama ini kita juga tahu FOMO bisa memicu rasa cemas, kesepian, dan kurang percaya diri. Ketiga kondisi ini tentu bisa berdampak buruk. Apalagi bagi kita yang sering menyaksikan postingan foto atau video orang lain yang memicu perasaan iri hati dan lainnya.

Dan yang paling kita rasakan akibat FOMO,mempengarui kebiasaan tidur kita. Akibat  menjadi lebih eksis dengan acara atau aktivitas di luar sana untuk menghindari FOMO, malah bisa menggangu kebiasaan tidur dan makan kita. Jelas kita sendiri yang rugi kan?.

Dengar Apa Kata Pakar Soal Atasi FOMO

Rasanya punya rasa takut ketinggalan sesuatu yang mestinya tak harus menjadi beban, menjadi aneh dalam kehidupan kita sekarang. Orang yang viral, kita yang bingung, iri dan cemburu.

Begitupun sindrom FOMO pada dasarnya  bisa disembuhkan. Merujuk pada berbagai pengalaman para ahli, diantaranya dengan ;

Pertama; Lakukan "Detoks" Digital

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa anak-anak di Inggris dua kali lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental yang tinggi jika menggunakan media sosial di hari sekolah terus menerus selama 3 jam atau lebih.

Dan melakukan "detoks" digital dijadikan solusinya, caranya dengan membatasi penggunaan media sosial dengan fakum untuk sementara waktu tidak mengakses atau menghindari akun media sosial.

Para peneliti menyarankan untuk menggantinya dengan aktifitas pada  hal baru atau hobi baru untuk menyegarkan pikiran.

Kedua; Dapatkan Lebih Banyak Waktu Berharga

Orang yang kecanduan gadget dan menjadi FOMO lebih peduli gadgetnya daripada orang disekitarnya. Padahal jika ia mengurangi aktifitasnya, untuk sementara waktu, akan akan merasakan sesuatu yang berbeda dengan orang-orang yangada disekitarnya.

Ketiga; Menulis Sebagai Alternatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun