Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Gara-Gara FOMO, Mau Puasa Medsos Saat Ramadan Susahnya Minta Ampun!

30 Maret 2024   23:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:36 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terkena sindrom FOMO yang cemas sumber gambar ciputramedicalcenter.com

Ketiga; Batasan Waktu Penggunaan Media Sosial

Sebisanya kita harus melawan godaan FOMOdengan menetapkan batasan waktu yang jelas untuk menggunakan media sosial selama bulan Ramadan. 

Misalnya, tentukan waktu khusus setelah berbuka atau sebelum tidur untuk memeriksa akun media sosial. Selain itu, nonaktifkan notifikasi dari aplikasi media sosial untuk mengurangi godaan untuk membuka platform tersebut secara impulsif. Jika bukan kita yang berkuasa, siapa lagi.

Keempat; Selektif dalam Memilih Konten yang Dikonsumsi

Salah satu cara kita mengurangi penggunaan medsos adalah berusaha untuk menyaring atau memilih konten yang dikonsumsi di media sosial dengan bijak. 

Tentu saja dengan menghindari konten yang tidak bermanfaat atau dapat mengganggu fokus ibadah. Sebaliknya, ikuti akun atau grup yang menyajikan konten inspiratif, pendidikan, atau berorientasi keagamaan.

Kelima; Dukungan dan Dorongan dari Komunitas

Mengapatak mencoba mencari dukungan dan dorongan dari keluarga, teman, atau komunitas juga sangat penting dalam mengatasi FOMO selama Ramadan. 

Anak saya bergabung dalam komunitas yang mengorganisir membantu membagikan takjil dan makanan berbuka puasa selama ramadan. Mengumpulkan dan membagikan makanan bagi yang memerlukan

Kegiatan itu tak hanya membuatnya sibuk tapi juga membuatnya bisa berinteraksi sosial lebih banyak dan mengurangipenggunaan medsos selama ramadan. 

Nah  karena sindrom FOMO itu juga buruk bagi psikologis kita, ada baiknya selama ramadan kita jadikan saatnya untuk melakukan "terapi". Sehingga dampak yang kita anggap bisa  menurunkan rasa percaya diri akibat membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial bisa kita kurangi.

Dan kita bisa mengatur produktifitas yang bisa terganggu gara-gara FOMO. Sedikit-dikit memeriksa handphone, seakan memiliki dunia sendiri karena fokus hanya pada gadget. Sementara aktivitas lain jadi terbengkalai, seperti sulit berkonsentrasi saat bekerja, belajar, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun