Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Guru Harus Merasa Sendirian Hadapi Masalah Kurikulum Merdeka, Kan Ada Kombel!

24 Januari 2024   01:12 Diperbarui: 24 Januari 2024   13:17 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terutama karena di dalamnya berisi berbagai pengalaman praktik baik yang telah dilakukan oleh para guru di lapangan.

Atas dasar temuan masalah kemudian dirumuskan berbagai solusinya dan dibagikan sebagai pengalaman praktik baik yang bisa menjadi referensi baru bagi para guru lainnya dalam mempraktikkan muatan kurikulum merdeka.

Dalam membangun sebuah komunitas belajar, saya menemukan banyak manfaat dan tujuan utama yang harus diterapkan, seperti mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik.

Termasuk memfasilitasi anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong peningkatan kompetensi anggota lewat diskusi dan sharing, serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari.

Ini berkaitan dengan peran komunitas belajar yang harus dipahami dengan baik oleh para guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka, karena banyak fasilitas penting yang berguna di dalamnya terkait bagaimana  mengatasi masalah berkaitan dengan materi Kurikulum Merdeka.

Pertama; Fasilitas Belajar Bersama 

Tentu saja Ada beberapa sumber belajar yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek dalam mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. 

Komunitas belajar ini bisa memfasilitasi para guru dan tenaga kependidikan dalam mempelajari Kurikulum Merdeka. Dengan belajar bersama, diharapkan anggota komunitas akan lebih mudah memahami materi-materi terkait Kurikulum Merdeka.

Kedua; Fasilitas Diskusi  Solusi dan Praktik Baik. 

Sebuah komunitas belajar sangat tepat jika dimanfaatkan oleh anggotanya untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah terkait Kurikulum Merdeka yang sedang dihadapi.

Selain itu, para anggotanya juga bisa saling berbagi praktik baik pengimplementasian Kurikulum Merdeka yang telah mereka lakukan di sekolahnya.

Ketiga; Fasilitas Kolaborasi Pengembangan Perangkat Ajar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun