Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Analisis Kritis, Mengapa Timnas Indonesia Kalah Atas Irak di Piala Asia 2023

16 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 23 Januari 2024   10:44 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain Indonesia beradu laga dengan pemain Irak dalam laga perdana Piala Asia 2023, grup D sumber gambar antaranews.com
Pemain Indonesia beradu laga dengan pemain Irak dalam laga perdana Piala Asia 2023, grup D sumber gambar antaranews.com

Pertahanan Pemain Belakang

Terutama pertahanan kita, para pemain barisan belakangnya yang berlapis menjaga gawang kita, yang selalu diganggu oleh gerakan cepat para pemain Irak yang terasa menekan dan mendominasi serta sulit dibendung.

Meskipun barisan pertahanan fokus menjaga daerah berbahaya disekitar gawang, tenyata kemelut juga yang menjadi penyebab blundernya sehingga gol tercipta. Terutama akibat VAR yang diabaikan.

Pelajarannya mungkin bisa dipakai nanti saat melawan Vietnam di matchday kedua, Jumat (19/1/24) mulai pukul 21.30 WIB, paling tidak mentalnya harus lebih tangguh.  

Pertahanan Pemain Lini Tengah dan Depan

Empat pemain di posisi ini berperan peniting, menjadi pengatur strategi dan membatasi gerak pemain lawan di lini depan. Padahal selama pertandingan mereka sudah terlihat kompak mengatur tika tiki permainan dari bertahan hingga akhirnya menjadi serangan balik. 

Gelandang bertahannya sangat menonjol, terbukti geraknya bisa menghalau serangan yang berusaha menembus lini tengah timnas Indonesia. 

Sosok Ivar Jenner ini juga yang mengawali terjadinya gol Marselino Ferdinan yang bekerja sama dengan Yakob Sayuri, ketika pergerakannya taktisnya melihat peluang di daerah penalti, kemudian mengirim bola ke tiang jauh, di mana Marselino berada siap menjebol gawang Irak yang terbuka.

Sayangnya satu-satunya gol Indonesia tak membuahkan poin karena, gawang kita kebobolan dua angka dari Irak, dan skuad Garuda harus kalah 1-3.

Timnas Indonesia akan berlaga pada matchday kedua menghadapi Vietnam, Jum'at nanti. Hasil pertandingan kontra Irak bisa menjadi pembelajaran dan catatan penting.

Meskipun diliputi rasa kecewa, kesal karena hasil akhir pertandingan, kita harus tetap beri apresiasi pada para pemain kita. Hasil ini jauh dari harapan, tapi kita harus realistis. Kita harus mengakui Irak jauh berada di atas kita. Dan meskipun rasanya tak tega hati menonton pertandingan berikutnya lawan Vietnam, tapi sudah terlanjur penasaran.

*) analisis ini didukung sepenuhnya oleh komentar, analisis debat kusir para penonton pria karena kami nobar, sementara penonton perempuan lebih banyak cemas, mengerutu daripada menikmati sepenuhnya pertandingan dengan wajar dan benar, kecuali tika tiki di awal pertandingan yang lumayan dari timnas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun