Pertahanan Pemain Belakang
Terutama pertahanan kita, para pemain barisan belakangnya yang berlapis menjaga gawang kita, yang selalu diganggu oleh gerakan cepat para pemain Irak yang terasa menekan dan mendominasi serta sulit dibendung.
Meskipun barisan pertahanan fokus menjaga daerah berbahaya disekitar gawang, tenyata kemelut juga yang menjadi penyebab blundernya sehingga gol tercipta. Terutama akibat VAR yang diabaikan.
Pelajarannya mungkin bisa dipakai nanti saat melawan Vietnam di matchday kedua, Jumat (19/1/24) mulai pukul 21.30 WIB, paling tidak mentalnya harus lebih tangguh. Â
Pertahanan Pemain Lini Tengah dan Depan
Empat pemain di posisi ini berperan peniting, menjadi pengatur strategi dan membatasi gerak pemain lawan di lini depan. Padahal selama pertandingan mereka sudah terlihat kompak mengatur tika tiki permainan dari bertahan hingga akhirnya menjadi serangan balik.Â
Gelandang bertahannya sangat menonjol, terbukti geraknya bisa menghalau serangan yang berusaha menembus lini tengah timnas Indonesia.Â
Sosok Ivar Jenner ini juga yang mengawali terjadinya gol Marselino Ferdinan yang bekerja sama dengan Yakob Sayuri, ketika pergerakannya taktisnya melihat peluang di daerah penalti, kemudian mengirim bola ke tiang jauh, di mana Marselino berada siap menjebol gawang Irak yang terbuka.
Sayangnya satu-satunya gol Indonesia tak membuahkan poin karena, gawang kita kebobolan dua angka dari Irak, dan skuad Garuda harus kalah 1-3.
Timnas Indonesia akan berlaga pada matchday kedua menghadapi Vietnam, Jum'at nanti. Hasil pertandingan kontra Irak bisa menjadi pembelajaran dan catatan penting.
Meskipun diliputi rasa kecewa, kesal karena hasil akhir pertandingan, kita harus tetap beri apresiasi pada para pemain kita. Hasil ini jauh dari harapan, tapi kita harus realistis. Kita harus mengakui Irak jauh berada di atas kita. Dan meskipun rasanya tak tega hati menonton pertandingan berikutnya lawan Vietnam, tapi sudah terlanjur penasaran.
*) analisis ini didukung sepenuhnya oleh komentar, analisis debat kusir para penonton pria karena kami nobar, sementara penonton perempuan lebih banyak cemas, mengerutu daripada menikmati sepenuhnya pertandingan dengan wajar dan benar, kecuali tika tiki di awal pertandingan yang lumayan dari timnas kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H