Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Analisis Kritis, Mengapa Timnas Indonesia Kalah Atas Irak di Piala Asia 2023

16 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 23 Januari 2024   10:44 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan terlihat  STY menegur wasit yang ada di pinggir lapangan, tapi tetap saja, gol tersebut tak dianulir dan tetap disahkan membuat timnas Indonesia tertinggal.

Saya semakin berkeringat dingin dan gemas saat drama VAR kedua terjadi pada menit ke-49 ketika terjadi  offside. 

Terlihat wasit berkomunikasi, dan tak lama kemudian menyatakan gol Irak dianulir, untunglah, lega rasanya. Gol yang dianulir tersebut memiliki posisi yang sangat tipis, berbeda dengan gol kedua Irak yang terlihat posisi offsidenya cukup jauh. 

Tapi drama VAR itulah yang menurut saya membuat timnas Indonesia kelihatannya kena mental. 

Buktinya terlihat pada permainan berikutnya timnas melakukan kesalahan-kesalahan antisipasi dan malah membuahkan gol bagi Irak. Mungkin para pemain timnas masih belum fokus setelah kejadian VAR tersebut.

Akhirnya  Indonesia pun tertinggal lebih jauh 3-1. Hingga pertandingan berakhir, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak pada laga perdana Grup D Piala Asia 2023 yang berlangsung Senin (15/01/2024) di Ahmed bin Ali Stadium.

Saya tak tahu persis bagaimana teknis VAR dinilai, namun dua kejadian itu sangat memukul mental timnas Indonesia. Apalagi mereka tak hanya harus bertahan sekuat tenaga, tapi juga harus mengimbangi tim kuat seperti irak.

Mestinya tak harus diganggu lagi dengan tekanan seperti VAR. Tapi seperti STY bilang bola itu bundar apapun bisa terjadi di lapangan.

Sampai akhir pertandingan saya masih tak bisa menahan rasa kesal. Mungkin seperti jutan warganet di Indonesia kita kecewa dengan hasil VAR yang "curang". 

Rasanya benar kita memang berada di depan lubang jarum, akan semakin sulit peluang lolos Indonesia karena berikutnya harus memperoleh setidaknya 4 poin dari dua pertandingan sisa di grup D menghadapi Vietnam dan Jepang. Padahal kedua tim sisa itu jawara bola ASEAN dan Asia.

Tapi bolehlah kita menyisakan rasa optimis siapa tahu ada miracle atau lucky, setidaknya seperti ketika kita melawan Irak, ada peluang bisa mencetak gol tak cuma bertahan. Jika tak diganggu insiden VAR itu.

Semoga saat laga melawan Jepang dan Vietnam, kita masih kuat mengimbangi dan bisa bikin skor. Bukan tak mungkin dengan timnas besutan STY yang penuh kejutan akan ada kejutan lainnya.

Menurut para pengamat bola dan komentar dari para penonton saat nobar, setidaknya ada beberapa analisis yang bisa saya tangkap meskipun dengan susah payah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun