Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dulu, Ibu Ingin Jadi Guru

23 Desember 2023   02:32 Diperbarui: 26 Desember 2023   15:43 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali mengingat itu semua, kami merasa kasih sayang mamak memang luar biasa.

Dan kami bangga bisa mewujudkannya.

***

Ibu mau dong, ada anak ibu yang bisa jadi arsitek, kataku bercanda dengan anak-anakku.

Seperti juga mamak, aku juga pernah punya cita-cita menjadi arsitek, cita-cita saat kecil. Setiap kali di tanya orang. "Jadi guru dan arsitek"begitu jawabanku. 

Sungguh ajaib puteraku ternyata kemudian lulus di fakultas teknik arsitektur.“Nak, sebenarnya aristek itu cita-cita ibu” kataku “Rumah yang kita tinggali sekarang ini, rancangan ibu”, lanjutku.

Ia tak percaya, dan saat memelukku, ia bilang ia merasa bangga, bisa mewujudkan cita-cita itu.

Aku langsung teringat pada impian mamak ketika menginginkanku menjadi guru, kini aku juga memiliki impian yang sama yang sedang diwujudkan oleh anakku sendiri.

Padahal aku tak pernah memaksakannya, kecuali hanya berharap melalui doa-doaku, seperti yang dilakukan mamak dulu.

"Terima kasih Mak, untuk semua kasih sayang dan inspirasi yang luar biasa. Aku tak hanya mewarisi kasih sayangmu, tapi juga keihklasan dan "mukjizat" doa seorang ibu" begitu ujarku saat duduk suatu sore menikmati teh bersama mamak di teras rumah. Mamak hanya tersenyum, tapi aku tahu ia begitu bahagia.

Selamat hari ibu, Mak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun