Sebuah pengumuman di surat kabar di tempel di papan pengumuman sekolah. Penerimaan CPNS, di cetak tebal dengan huruf kapital, berikut daftar persyaratannya.
Ini yang kutunggu pikirku, aku bahkan telah menyiapkan beberapa berkasnya jauh-jauh hari, kecuali yang butuh legalisir yang harus aku urus segera.
Aku merasa ini hanya seperti sebuah peruntungan, karena tahun-tahun sebelumnya begitu banyak kabar berita simpang-siur yang membuatku kehilangan semangat. Katanya butuh uang pelicin untuk bisa menembusnya. Tapi seperti kata mamak, "coba sajalah, siapa tahu ada keberuntunganmu disana."
Jadi disinilah aku sekarang.
Pagi sekali aku sudah sampai di lokasi ujian, di sebuah gedung sekolah yang cukup jauh dari rumah.Â
Ruangan ujian itu besar, dengan beberapa deret kursi yang disusun jarang. Dengan setiap kursi telah diberi nomor.
Aku memastikan nomorku sebelum duduk menunggu bel tanda masuk ujian.
Soal-soal yang muncul seperti prediksiku. Terutama soal matematika dasar yang memang aku suka. Aku pikir jika penilaiannya fair, aku mungkin bisa lulus. Begitu pikirku saat mengisi setiap jawaban dengan tanpa beban.
***
Tak terasa sebulan berlalu, aku menunggu meskipun tak begitu berharap sekali. Mamak selalu memintaku berdoa tak henti.
"Doa itu akan membantu membuka jalanmu, mintalah apa yang menjadi harapanmu" Mamak selalu mengingatkanku soal itu.
Minggu terakhir bulan Desember akan menjadi waktu pengumuman itu.