Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Ring of Fire" dan Gagasan Membangun Desa Keberlanjutan Berbasis Tradisi Lokal

20 Desember 2023   15:24 Diperbarui: 28 Desember 2023   22:52 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pengalaman-pengalaman itulah kini kampung-kampung di persisir di Aceh mengandalkan pohon-pohon bakau sebagai green barrier, benteng hjau dari terjangan tsunami dan air pasang.

memancing di sungai desa nusa sumber gambar jadesta
memancing di sungai desa nusa sumber gambar jadesta

Dan itu pula yang menjadikan sebagian besar kampung-kampung di Aceh kini menjadikan pohon bakau sebagai salah satu pesona yang mendukung pembangunan desa-desa mereka terus tumbuh dengan potensi benteng alam yang mengamankan kampung mereka sebagai pertahanan terbaik yang mereka miliki.

Sebenarnya sebagian besar desa-desa di pesisir Aceh memiliki ciri khas yang sama, menjadikan desa mereka menjadi desa dengan potensi wisata keberlanjutan dengan mengandalkan potensi alam yang telah ada sebelumnya, namun tidak mereka sadari dengan baik.

Kini potensi itu melengkapi ciri khas desa-desa di pesisir Aceh.

Kampung Jawa, misalnya, selain dikenal sebagai area tempat pelabuhan kapal, juga menjadi kampung yang dikenal sebagai sentra pembuatan kapal-kapal nelayan.

Kapal-kapal itu berada di pinggiran sungai yang berbatas dengan laut lepas. Dan disepanjang pantainya itu pohon-pohon bakau menjadi pesona yang melengkapi landskap pantai-pantai di Aceh.

Sehingga setelah kita lelah berkunjung ke area pembuatan perahu dan berfoto ria di pelabuhan bebasnya, kita bisa menikmati suasana healing dengan segelas kopi dan panganan tradisional yang dijajakan di kedai-kedai kecil yang berada di pinggiran pantai.

suasana desa nusa dengan bukit barisan sumber gambar jadesta
suasana desa nusa dengan bukit barisan sumber gambar jadesta

Isu Keberlanjutan

Seperti halnya desa-desa lain di Aceh, Desa Nusa dan Desa Lhokseuda adalah sedikit dari desa penuh pesona di wilayah Aceh Besar yang menjadikan pesona alam bersinergi dengan khasnya tradisi kehidupan desa-desa nelayan di Aceh. Desan Nusa unik, meski berbatas dengan pesisir, namun memiliki areal pertanian yang luas.

Penduduk kini semakin terbiasa dengan kunjungan tamu-tamu luar yang memang khusus datang untuk menikmati suasana kampung, persawahan, suasana saat mereka melakukan proses panen, sebagai bagian dari produk wisata keberlanjutan yang disulap dalam format tradisi yang menarik.

Tamu atau wisatawan bahkan disuguhi masakan yang dimasak oleh masyarakat di desa tersebut, bukan khusus di masak demi tamu. 

Masakan tradisional keseharian yang khas seperti Kueh apliek, adalah makanan yang menjadi menu sehari-hari. Seperti halnya yang bisa kita temui saat kita berkunjung ke desa Nusa atau gampong Nusa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun