Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mbah Dukun IAn di Kaki Gunung Kelutuk

25 Oktober 2020   19:45 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:19 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Rumah mbah dukun IAn sekarang

Sekar membayangkan semua orang yang ditemui di tempat mbah dukun IAn juga mendapat nasihat yang sama. Juga sambil membayangkan antrian yang panjang, betapa laris toko-toko penjual smartphone di kota Kitir. Tetapi Sekar tidak ingin mengembangkan pemikiran kemana-mana. Cukup dengan bersyukur, suaminya tidak pulang larut malam lagi. 

Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar diambil dari Pixabai dan dokpri. Pohon Gardenia Kuning dengan bunga yang indah
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar diambil dari Pixabai dan dokpri. Pohon Gardenia Kuning dengan bunga yang indah

Siang bolong di Kitir, Sekar ketamuan sahabat SMP  dengan  mata yang sembab. Seperti habis nangis tiga hari tiga malam. Dengan masih sesenggukan , menceritakan tentang suaminya sudah bulat-bulat akan menceraikan dirinya. 

Sekar bersahabat dengan Mila sejak menjadi pelajar SMP di kota Kitir. Hanya saja setelah menikah Mila diboyong oleh suaminya ke kota Wadi, yang terletak si sebelah Selatan kota Kitir. Sekar jadi ingat mbah dukun IAn yang berhasil menolong perkawinannya. Siapa tahu bisa menolong sahabatnya juga. 

"Baiklah," kata Mila, "Ayo ke mbah dukun IAn, siapa tahu aku juga cocok."

"Oh ya, ada syaratnya," kata Sekar.

"Apa?" tanya Mila

"Katanya harus membawa 1 kg telur dan 1 kg jahe," jawab Sekar

Setelah membeli telur dan jahe di pasar Kitir, Sekar mengantar Mila ke tempat mbah IAn. Sekali saja pernah ke tempat mbah dukun IAn, Sekar sudah sangat hafal. Pokoknya seberang gunung Kelutuk, masuk gang, sampai ke desa Watu Gepeng. Rumah mungil cantik yang ada pohon Gardenia Kuning, di sana mbah dukun IAn melakukan praktek.

"Ya ampun antrinya panjang sekali," kata Mila kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun