"Cukup, ibu Sekar tidak ada urusan lagi dengan kasus mbah dukun IAn," kata polisi penyidik, " Tuduhan ibu Mila terhadap mbah dukun IAn tidak bisa di lanjutkan."
"Semua klien mbah dukun IAn yang kami panggil memberikan pernyataan seperti ibu," kata polisi penyidik mengakhiri pemeriksaan terhadap Sekar.
Mila? Itulah yang membuat Sekar sangat kaget. Ada apa dengan Mila, sehingga membuat tuduhan seperti itu terhadap mbah dukun IAn?
Kalau apa yang dilakukan mbah dukun IAn kepada semua tamu sama dengan apa yang dilakukan terhadap Sekar, pastilah mereka tak akan menjawab palsu, penipu atau merugikan. Karena biaya yang diminta tidak besar. Smartphone dibeli dengan harga wajar, dan menjadi milik sendiri.
Tetapi ... tetapi, bunga gardenia kuning, adakah itu tanda kerja sama mbah dukun IAn denga semua toko penjual smartphone di kota Kitir?
"Sudahlah bu," kata suaminya sambil menggandeng erat lengan Sekar, "Tak usahlah memikirkan Mila lagi."
Suaminya sangat jengkel, tapi juga geli menahan tawa. Tak pernah menyangka sedikitpun, istrinya pergi ke dukun.
"Ayo kita menghangatkan tubuh di warung sehat Jahe-Telur bu AnI saja bu," ajak suaminya untuk menenangkan istrinya yang terasa masih gemetaran.
"Dekorasi Warung jahe-telur bu AnI persis seperti ruangan mbah dukun IAn, pak," kata Sekar kepada suaminya, "Papan namanya juga IAn dan AnI." Pernyataan yang membuat suaminya penasaran. Dengan berboncengan Sekar menunjukkan jalan ke tempat praktek mbah dukun IAn di desa Watu Gepeng. Rumah mungil yang ada pohon Gardenia Kuning telah diberi garis polisi. Berarti kasus mbah dukun IAn masih dalam penyelidikan polisi.
Seharusnya siapa pun jangan membiasakan diri membuat penyelesaian melalui dukun. Sekali membuka pintu ke kehidupan gaib, makluk gaib akan mudah masuk ke dalam kehidupan. Bisa juga penipuan, atau lain-lain yang mendatangkan kerugian.
Hari menjelang malam. Sekar memeluk erat pinggang suaminya. Timbul rasa takutnya saat melewati kuburan di kaki gunung Kelutuk.
Bumi Matkita,