Mohon tunggu...
Rina Maruti
Rina Maruti Mohon Tunggu... Guru - Guru (PNS) di Madrasah Aliyah Negeri di Bogor/Penulis Buku/Mentor Menulis/Ghoswriter buku dan artikel

Penulis buku non fiksi dan ratusan artikel tentang dunia wanita, pendidikan, lifestyle, keluarga, bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panggung Sandiwara

16 Agustus 2023   11:23 Diperbarui: 16 Agustus 2023   11:29 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Ternyata masalah pembatalan itu terjadi karena masalah sepele saja. RW ku mendapat juara lomba kebersihan tingkat kecamatan dan lomba pos yandu sehat. RW sebelah tidak mau terima karena selama ini pak RW sebelah itu terkenal dekat dengan pejabat-pejabat desa dan kecamatan. Kenapa harus RW 03 yang juara kenapa bukan RW 06 yang juara? Waduuhhh tanyalah pak itu pada rumput yang bergoyang.

**********

            Dugaanku tepat, Winda menangis saat diberitahu bahwa acara panggung di RW 06 dibatalkan, RW kami tidak jadi mengisi acara di panggung tersebut dengan dalih acara kesenian dari RW 06 pun sudah cukup banyak dan waktu tidak memungkinkan untuk menampilkan acara dari anak-anak RW 03. 

            "Yaaah sudahlah mau apalagi, dunia belum berakhir, Dek kamu tidak jadi manggung juga." Ujarku.

            Akhirnya ayah memberikan pengertian pada Winda bahwa merayakan hari kemerdekaan itu tidak harus selalu dengan acara-acara seperti itu, tak perlu kecewa karena batal manggung, yang terpenting adalah kita harus memahami esensi dari hari kemerdekaan itu. Belajar dari pengorbanan para pahlawan kita yang sudah berjuang sampai titik darah penghabisan untuk kemerdekaan negara kita ini. Masih banyak peluang dan kesempatan kita untuk terus berkarya mengisi kemerdekaan ini selain dengan membuat acara-acara pertunjukkan panggung yang bersifat temporer itu.

            Aku berusaha menghibur Yuli, bahwa latihannya selama ini bukanlah hal yang sia-sia, anggap saja latihan yang dilakukannya rutin sebagai bentuk perjuangannya melestarikan budaya kita khususnya tari Sunda. Pasti akan ada kesempatan lain lagi untuk tampil dengan kondisi yang jauh lebih baik.

Sumber gambar: Pixabay.com
Sumber gambar: Pixabay.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun