Mohon tunggu...
Rina Maruti
Rina Maruti Mohon Tunggu... Guru - Guru (PNS) di Madrasah Aliyah Negeri di Bogor/Penulis Buku/Mentor Menulis/Ghoswriter buku dan artikel

Penulis buku non fiksi dan ratusan artikel tentang dunia wanita, pendidikan, lifestyle, keluarga, bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panggung Sandiwara

16 Agustus 2023   11:23 Diperbarui: 16 Agustus 2023   11:29 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

***********

            Menjelang Magrib latihan berhenti dulu, akan dilanjutkan lagi jam 19.00 malam nanti. Selesai sholat Magrib aku merebahkan diri di tempat tidur sejenak sambil berpikir semoga saja acara panggung seni Agustusan tahun ini berjalan lancar tak ada halangan apapun. Pikiranku menerawang ke beberapa tahun silam, teringat suatu kejadian saat aku masih SD seusia Winda adikku, menjelang acara puncak agustusan di RW  ku. Aku gagal tampil karena tiba-tiba sakit dan harus masuk RS karena harus operasi usus buntu. Usus buntuku hampir pecah, seminggu aku terbaring di RS saat itu. dan merayakan 17 Agustus di rumah sakit. Aku ingat waktu itu operasi dilakukan tanggal 14 Agustus. Sedih, kecewa, karena tidak bisa bergabung bersama teman-teman untuk merayakan 17 Agustus saat itu. Terbayang dalam pikiranku teman-teman sedang bersuka ria mengikuti macam-macam lomba di lapangan bulutangkis di kampungku, sedangkan aku meringis kesakitan di rumah sakit karena baru beberapa hari operasi.

            "Kak...nanti aku pake kostum tari yang seperti tahun lalu gak kak?" Tiba-tiba Winda membuyarkan lamunanku lagi.

            "Kamu jadinya ikut tari apa? Sekar Puteri atau tari Batik?" Aku balik bertanya.

            "Tari Batik aja ahhh, Sekar Puteri bosan."

            "Ya udah pakai kostum tahun kemarin saja, mungkin nanti ada sedikit modifikasi baru di kostumnya supaya gak itu-itu mulu yang dipakai tiap tahun, nanti malam kakak bicarakan lagi deh sama Mba Resti."

            Sejujurnya aku menyangsikan acara tahun ini akan berjalan lancar jika digabung dengan RW 06, bukannya apa-apa sudah menjadi rahasia umum di keluargaku kalau ketua RW 06 itu mempunyai hubungan yang kurang baik dengan ayahku. Kebetulan ayahku pun pernah menjadi ketua RW di kampungku. Entah kenapa pak Maman ketua RW 06 itu selalu bersikap sinis terhadap ayah. Mereka pun satu kantor, padahal ayah seorang pegawai pemda biasa bukan pejabat tinggi yang mempunyai harta kekayaan berlimpah.

        Ayah hanya sebagai kasie di kantornya sedangkan pak Maman tidak memiliki jabatan apa-apa. Beliau mendapat jabatan itu karena orangnya jujur, sederhana, sangat disiplin dan mempunyai prinsip kuat, tidak mudah terpengaruh oleh arus teman-temannya di kantor. Satu alasan lagi kenapa ayah tidak disukai pak Maman karena ayah orang Jawa, seharusnya yang menduduki jabatan di kantor itu sebagai kasie bukan orang pendatang melainkan harus tuan rumah (orang Sunda maksudnya) seperti beliau itu. Haduuhhh...heran deh aku, hari gini masih juga berpikir sukuime, rasanya udah gak zaman deh. Mestinya dia paham bahwa siapa yang berprestasi dialah yang berhak mendapat jabatan yang layak.

            Latihan berlanjut khususnya untuk usia remaja sampai jam 22.00, sekalian seleksi acara untuk  hari H yang semakin dekat. Kami harus menyeleksi acara yang bagus-bagus untuk ditampilkan di acara gabungan itu supaya tidak memalukan karena RW kami sebagai tamu pengisi acara.

Sumber gambar: Pixabay.com
Sumber gambar: Pixabay.com

            Terpilihlah beberapa acara yang akan mengisi malam puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI tanggal 20 Agustus nanti. Salah satunya adalah Tari Batik yang akan dibawakan Winda beserta tiga orang temannya. Selain itu acara yang akan ditampilkan vocal grup, juga beberapa tarian lagi baik tarian modern dan 1 lagi tari daerah. Drama akhirnya akan ditampilkan mengisi acara puncak di kecamatan. Alhamdulillah akhirnya semua peserta yang akan tampil terakomodir, dan siap menampilkan hasil kerja keras mereka dengan baik. Mudah-mudahan para pengisi acara semuanya puas dengan keputusan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun