Kedua, sumber daya ikan yang dihasilkan dari lubuk larangan. Ikan yang dihasilkan dari lubuk larangan seringkali memiliki karakteristik yang khas, seperti ikan mahseer, yang sulit ditemukan di daerah lain karena popularitasnya di kalangan masyarakat. Ikan ini juga sulit untuk dibudidayakan secara komersial dan hanya dapat ditemukan secara alami di aliran sungai. Hasil tangkapan dari lubuk larangan juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan khas, seperti holat, ikan bakar sinyarnyar, ikan asap, dan berbagai hidangan kuliner lainnya, yang dapat menjadi daya tarik dengan nilai ekonomis yang tinggi.
Nilai-Nilai Sosial Lubuk Larangan
Tradisi lubuk larangan sangat sarat dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Salah satu nilai yang muncul dari tradisi lubuk larangan dapat menciptakan kerukunan yang terjalin antar masyarakat. Kebersamaan, kesepakatan dalam menetapkan pengelolaan lubuk larangan dalam jangka panjang dapat memperkokoh nilai-nilai sosial pada masyarakat.
Selain nilai-nilai kerukunan keberadaan lubuk larangan dapat meningkatkan kedisiplinan pada masyarakat. Keberadaan lubuk larangan akan menuntut masyarakat untuk lebih disiplin dalam mengelola dan menjaga lingkungan. Tradisi lubuk larangan juga dapat menjadi lambang kemandirian ekonomi masyarakat.
Nilai-nilai sosial lubuk larangan juga tergambar dari tujuan didirikannya lubuk larangan  yang pada umumnya selalu mempertimbangkan kepentingan umum. Sumber daya yang dihasilkan dari lubuk larangan lazimnya diperuntukan untuk pembangunan sarana prasarana desa, membiayai kebutuhan anak yatim dan dhuafa serta pembangunan madrasah / sekolah.
Dari aspek sosial, tradisi lubuk larangan harus terus diberdayakan untuk mengatasi pelbagai persoalan bangsa seperti pemberdayaan kaum lemah, pembangunan fasilitas desa, sekolah dan lainnya. Dimana semua persoalan ini belum sepenuhnya tercover oleh negara dan masih membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
Lubuk Larangan Sebagai Sarana Perlindungan Ekologi
Tradisi lubuk larangan dapat menjadi sarana perlindungan ekologi yang berkelanjutan. Keberadaan lubuk larangan dapat mencegah kerusakan lingkungan terutama aliran sungai yang kerap kali dijadikan tempat pembuangan sampah dan aktivitas lainnya yang cenderung eksploitatif.
Pengelolaan lubuk larangan yang bersifat tradisional dapat menjaga kelestarian budaya dan ekologi secara bersamaan. Pendekatan kearifan lokal jauh lebih tangguh untuk melindungi lingkungan dari eksploitasi yang terjadi terus-menerus.
Lubuk larangan membantu melindungi spesies ikan dan biota lainnya yang terdapat di aliran sungai. Terutama ikan-ikan endemik yang jumlahnya terbatas. Misalnya ikan mahseer yang sulit untuk dibudidayakan secara komersial.
Warisan tradisi lubuk larangan sebaiknya terus dikembangkan. Karena telah terbukti mampu menjaga keberlangsungan ekologi dan lingkungan. Terdapat beberapa perubahan perilaku positif masyarakat yang berada di lingkungan sekitar aliran sungai menjadi lebih bersih karena keberadaan lubuk larangan.