Mohon tunggu...
Rimayanti Z
Rimayanti Z Mohon Tunggu... widyaiswara - Praktisi Pendidikan

Pengajar walau bukan guru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lelaki di Ujung Senja

9 Mei 2020   23:48 Diperbarui: 9 Mei 2020   23:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sekarang jika aku bertanya padamu, apa namanya komunikasi yang kita jalani saat ini, apakah kau bisa menjawab?" Coba berikan satu kalimat padaku tentang bentuk komunikasi kita saat ini".

Kau menggeleng. "Aku tak tahu," jawabmu pasrah. "Tidak akan pernah bisa dibuatkan kalimatnya. Karena semua ini tidak ada defenisinya".

"Lalu apa?" Tanyaku.

"Kita nikmati saja. Tidak perlu ada definisi, yang penting kita nyaman."

"Tanpa defenisi?"

"Tanpa defenisi. Tanpa tuntutan. Biarkan mengalir saja.

"Tanpa status?"

"Juga tanpa status."

"Betapa banyak yang punya status, tapi malah tidak memahami makna statusnya," jawabmu berfilsafat mengalahkan Rocky Gerung ketika tampil di televisi.

"Tapi itu masih lebih baik." Jawabku tersenyum kecut. "Setidaknya mereka aman. Tidak sembunyi-sembunyi seperti kita. Tidak menyimpan rasa bersalah dalam hatinya."

"Tidak bisakah kita menjalani saja seperti sekarang? Aku bisa menyayangimu apa adanya. Bisa memperhatikanmu, walau dari jauh. Tanpa tuntutan. Tidak pakai posesif.  Justeru terasa lebih murni."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun