Mohon tunggu...
Rilda Gumala
Rilda Gumala Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK PP Negeri Padang

Hobi Membaca, menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melestarikan Tradisi Balanjuang di Kalangan Remaja Minangkabau

25 Mei 2023   23:57 Diperbarui: 26 Mei 2023   00:01 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Minangkabau pada umumnya sudah lama mengenal tradisi balanjuang bahkan sering pula melaksanakannya. Tradisi balanjuang ini sudah ada sejak zaman dahulunya, dan dapat diadakan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja tanpa batasan usia, gender, jabatan dan hal lainnya. Dalam tradisi balanjuang semua orang yang terlibat ikut berkontribusi  untuk mensukseskan acara balanjuang. Balanjuang adalah sebuah  kerja tim dengan cara gotong royong yang penuh keakraban.

Balanjuang adalah bentuk tradisi makan secara bersama-sama di wilayah Sumatera Barat (Minangkabau) untuk mempererat  tali persahabatan dan persaudaraan  dengan teman-teman atau masyarakat lingkungannya. Tujuan utama balanjuang adalah terjalinnya rasa persaudaraan yang kuat dalam suasana akrab dan bahagia. 

Berikut ini dapat kita lihat ciri-ciri balanjuang antara lain adalah waktunya yang fleksibel sesuai kesepakatan saja, tidak memandang status sosial , gender , usia dan lainnya, setiap orang yang terlibat ikut berkontribusi dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan acara balanjuang, membuat kesepakatan teknis balanjuang misalnya besaran iuran, pembagian tugas. 

Baca juga: Luka Hati

Dalam acara balanjuang semua makanan dan minuman yang disajikan adalah hasil kerjasama peserta balanjuang sejak membeli bahan , memasak , mempersiapkan tempat balanjuang serta menghidangkan semua masakan di atas daun pisang. Terakhir adalah kembali mebersihkan tempat balanjuang. Pembagian tugas ini harus jelas , sehingga setiap orang dapat menjalangkan tugas dan fungsinya selama acara balanjuang.

Akhir-akhir ini balanjuang sudah jarang dilaksanakan  terutama di kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Banyak factor yang menyebakan hal ini terjadi diantaranya adalah sudah banyaknya makanan instan atau siap saji di restoran atau caf,  rutinitas dan mobilitas pekerjaan atau kegiatan yang padat di masa kini.  

Seharusnya dipahami bahwa dalam kegiatan balanjuang banyak nilai-nilai  kehidupan yang dapat diperoleh.Nilai-nilai dalam kehidupan itu tidak bisa didapatkan melalui kajian teori di berbagai buku. 

Nilai-nilai kehidupan itu akan tertanam dengan kuat melalui  pengalaman belajar secara langsung di tengah masyarakat, salah satunya adalah dalam kegiatan balanjuang.

Disamping itu melalui acara balanjuang ini memperlihatkan gambaran masyarakat Minangkabau yang egaliter,demokratis dan menjunjung tinggi semangat gotong royong. 

Selama balanjuang  tidak terlepas dari musyawarah dan mufakat, mulai dari pengaturan pembagian tugas masing-masing peserta balanjuang , siapa yang akan membeli atau mengadakan bahan, siapa yang akan memasak, siapa yang akan menyiapkan tempat balanjuag dan terakhir kebersihan peralatan dan lingkungand tempat balanjuang. 

Pada saat makan bersama itu juga dapat dilaksanakan pembahasan tentang berbagai peristiwa yang terjadi di dalam kampung bahkan peristiwa nasional dan internasional yang menjadi pembicaraan pada saat itu.

Menyadari pentingnya balanjuang sebagai sebuah tradisi yang diyakini memberikan hal baik maka perlu dilakukan beberapa upaya agar kegiatan balanjuang dapat terus dilaksanakan khususnya di kalangan remaja Minangkabau untuk membentuk karakteristik budaya local yang penuh dengan nilai-nilai yang diyaikini kebenarannya oleh seluruh masyarakat.

Masyarakat Minangkabau

Masyarakat Minangkabau atau disebut orang Minang adalah kelompok etnik pribumi yang berasal dari Dataran tinggi Minangkabau, Sumatera Barat , Indonesia.  

Orang Minangkabau dikenal sebagai orang yang memiliki adat yang kuat. Adat Minangkabau adalah peraturan dan Undang-undang atau hukum adat yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau terutama untuk yang berdomisili di ranah Minang,Sumatera Barat. Sedangkan budaya Minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau dan berkembang di seluruh kawasan serta daerah perantauan Minangkabau.

Merujuk pada KBBI tradisi adalah adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyang yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat,penilaian maupun anggapan bahwa cara-cara  yang sudah ada adalah yang paling baik dan benar. Tradisi atau kebiasan adalah susuatu hal yang telah dilakukan sejak lama dan terus menerus menjadi bagian dari kehidupan kelompok masyarakat hingga saat ini.

 Proses Balanjuang

Balanjuang merupakan tradisi makan bersama di Minangkabau .  Sebelum mulai kegiatan balanjuang dilaksanakan terlebih dahulu musyawarah mufakat untuk menentukan kapan hari balanjuang , siapa saja peserta balanjuang , pembagian tugas dan tanggung jawab semua peserta balanjuang. 

Kegiatan balanjuang ini dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja tanpa ada hari-hari khusus untuk balanjuang, jadi spontanitas saja. Secara umum balanjuang dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa bahagia misalnya kemenangan dalam suatu perlombaan, kelulusan di sekolah atau universitas, kenaikan kelas, atau bahkan hanya untuk menambah keakraban saja di dalam satu komunitas/kampung.

Adapun tahapan balanjuang berikut ini antara lain adalah: 1. Pertemuan beberapa orang yang sepakat untuk balanjuang,2. Penentuan hari dan tempat/lokasi balanjuang, 3. Persiapan tempat balanjuang,4. Pembagian tugas masing-masing orang yang berniat untuk ikut serta balanjuang, 4. Pelaksanaan balanjuang, 5. Kegiatan akhir balanjuang.

1. Pertemuan Awal untuk Balanjuang

Pada pertemuan awal ini, bisa saja tidak direncanakan sebelumnya. Pada satu komunitas tertentu kemungkinan orang bertemua adalah pasti maka pembicaraan awal ini dapat berlangsung pada kegiatan rutinitas suatu komunitas. Pada saat pembicaraan awal inilah dibuat kesepakatan akan diadakan kegiatan balanjuang pada waktu dan tempat tertentu.

2. Penentuan Waktu dan tempat balanjuang

Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat pertemuan awal ketika sepakat untuk balanjuang. Penentuan tempat dan waktu ini menjadi penting karena bisa saja peserta balanjuang tidak satu komunitas misalnya tidak satu desa, tidak satu sekolah dan lain-lain. Setelah waktu dan tempat balanjuang ditentukan, maka akan dilakukan persiapan tempat balanjuang

3. Persiapan Tempat Balanjuang

Tempat balanjuang ditentukan berdasarkan musyawarah dan mufakat  setiap peserta mendukung keputusan  tempat balanjuang yang sudah ditetapkan. Selanjutnya bergotong royong untuk membersihkan dan merapikan tempat balanjuang. 

Biasanya tempat yang dipilih adalah tempat yang dapat menampung banyak orang, mudah dijangkau dari semua sisi/stragegis. Diharapkan dengan mudahnya akses ke tempat balanjuang akan eningkatkan jumlah peserta balanjuang.

4. Pembagian tugas peserta balanjuang

Setiap peserta akan mendapatkan tugas dan tangung jawab demi suksesnya kegiatan balanjuang. Jika diputuskan untuk memasak bersama maka akan diatur siapa yang akan membeli/mengadalan bahan-bahan, petugas memasak, petugas mempersiapkan alat makan, petugas kebersihan tempat dan peralatan yang digunakan. 

Dengan pembagian tugas yang jelas semua orang ikut berkontribusi untuk kesuksesan balanjuang. Ada juga balanjuang yang tidak memasak bersama tapi membawa nasi dan lauknya dari rumah masing-masing kemudian dihamparkan di atas daun pisang serta dimakan bersama-sama. Saling berbagi, saling berkerjasama, saling bergotong royong dalam melaksanakan kegiatan balanjuang.

5. Pelaksanaan Balanjuang

Pada hari yang sudah disepakati maka kegiatan balanjuang dilaksanakan. Peserta yang bertugas membeli /mengadakan semua bahan --bahan yang akan dimasak bergerak untuk menyiapkannya selanjutnya bekerja sama dengan peserta yang bertugas memasak untuk menyiapkan hidangan balanjuang. 

Masing-masing peserta yang diberi tanggung jawab tidak hanya menyelesaikan tanggung jawabnya tapi jika bagiannya sudah selesai maka akan ikut membantu pada bagian lainnya. 

Semuanya bekerjasama, saling menolong dalam suasana penuh keakraban, kebahagiaan, diwarnai canda tawa sehingga tali persahabatanm dan persaudaraan itu kian mengental. Pengenalan dan pemahaman terhadap karakter juga semakin kuat. Momen seperti inilah yang nantinya akan sangat dirindukan ditengah dunia yang semakin individual.

6. Akhir Balanjuang

Kegiatan akhir balanjuang ditandai dengan selesainya makan bersama, sudah habis licin tandas semua hidangan. Bagian akhir adalah bergotong royong membersihkan semua peralatan dan tempat balanjuang.

Tiap daerah di Sumatera Barat memiliki gaya  balanjuang yang disesuaikan dengan keadaan di tempat masing-masing. Ada daerah yang semua bahan bakunya dibawa dari rumah masing-masing, lalu dimasak, dihidangkan dan dimakan bersama-sama. 

Ada juga yang dibeli, dihidangkan dan dimakan bersama-sama. Prinsipnya adalah kebersamaan, tolong menolong, persaudaraan dan gotong royong. Semuanya sama satu tim balanjuang tanpa pandang jabatan, pekerjaan, gender ataupun yang lainnya. Semua berkontribusi untuk satu tujuan meningkatkan keakraban dan rasa persaudaraan.

Balanjuang yang sarat dengan nilai-nilai budaya masyarakat Minangkabau sudah seharusnya dilestarikan terutama di kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa. 

Ditengah kian berkembangnya gaya hidup hedonik di zaman digital ini seperti  nongkrong di caf yang tentu saja sambil menikmati  berbagai kuliner yang disajikan,  tradisi balanjuang sebuah alternative yang menarik untuk  kumpul-kumpul bersama teman sejawat , di alam terbuka dalam suasana yang akrab dan menyenangkan  serta pasti jauh lebih murah daripaa makan di restoran atau nongkrong di caf. Balanjuang sebagai ajang kumpul-kumpul, membicarakan hal yang ringan sampai berat diselingi canda dan tawa dirasakan lebih efektif untuk merekatkan tali persaudaraan dan persahabatan.

Nilai -- Nilai Budaya Dalam Tradisi Balanjuang

Kebudayaan dimaknai sebagai cara, kebiasan atau segala hasil daya upaya manusia mengolah akal budinya, dilakukan dalam sebuah rangka komunitas besar sehingga  dikaitkan dengan kegiatan dalam suatu komunitas  yang disebut etnik, akaum atau bangsa. Kebudayaan memiliki lima aspek yang saling berkaitan yaitu:

  • Asas metafisik, pandangan, cara hidup yang membimbing tindakan lahiriah dan formal manusia dalam bermasyarakat
  • Aspek metodologis, kebudayaan sebagai system pengetahuan
  • Aspek nilai, aksiologis, suatu kebudayaan berdasarkan system nilai tertentu yang ditransformasikan normanorma social,etika,ethos atau prinsip-prinsip moral, berkenaan dengan etika dan estetika
  • Aspek sosiologis dan historis, berkembang dinamis atau statis tergantung pada masyarakat
  • Aspek formal teknis, ketrampilan yang dibiasakan untuk mengolah sarana produksi atau peralatan tertentu.

Nilai --nilai budaya merupakan nilai yang melekat dalam masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan serta keseimbangan berdasarkan perkembangan penerapan budaya dalam kehidupan. Nilai-nilai budaya ini berfungsi sebagai salah satu pedoman prilaku manusia dalam bermasyarakat, fktor pendorong munculnya pola berfikir masyarakat, serta sebagai salah satu sumber tatanan cara berprilaku seperti hokum adat kebiasaan, aturan sopan santun dan lain-lain.

Karakteristik nilai budaya yang menjadi pembeda suatu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya.Karakteristik nilai budaya tersebut antara lain: 1. Bukan bawaan dari lahir tapi sesuatu yang harus dipelajari,2.Dapat diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, suatu kelompok ke kelompok lainnya, antar generasi manusia,3.Memiliki symbol yang manjadi ciri khas suatu budaya,4.Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan dinamis, berubah seiring berjalannya waktu,5 Bersifat selektif dan merepresenasikan perilaku manusia secara terbatas,6. Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya.7. Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan dibandingkan dengan nilai budaya lain.

Berdasarkan karakteristik nilai-nilai budaya, balanjuang telah memenuhi karakteristik sebagai nilai-nilai budaya ada dalam suatu masyarakat dalam hal ini masyarakar Minangkabau, yang harus dipelajari, dapat diwariskan, memiliki symbol, bermakna dan dinamis, selektif serta memiliki kelebihan dengan nilai budaya lain.  

Berikut ini Beberapa contoh nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia : mengatakan permisi dan membungkukkan badan jika mau lewat di depan orang lain,seorang gadis dilarang makan di depan pintu,tradisi bayi baru lahir, mengucapkan salam, larangan menyapu di malam hari.

Suatu budaya digambarkan melalui sebuah symbol berupa tindakan atau gambar yang memberikan makna tersendiri bagi seseorang dalam kelompok masarakat tertentu yang bernilai bagi kehidupan. Budaya yang ada akan membentuk berbagai jenis kegiatan yang dianggap tidak melanggar, memunculkan norma, nilai dan lain-lain yang bersifat tidak tertulis.Apakah yang menjadi acuan dalam sebuah nilai budaya adalah sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.

Balanjuang sebagai sebuah kegiatan, tindakan yang memberikan makna tersendiri memiliki nilai-nilai budaya yang dianggap baik oleh masyarakat yang seharusnya dilestarikan , diwarikan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. 

Nilai-nilai budaya yang berlaku pada balanjuang antara lain: kerjasama, gotong royong, musyawarah mufakat, rasa persaudaraan tanpa perbedaan, rasa persahabatan penuh kasih sayang, kepercayaan kejujuran dan menghargai perbedaan. Balanjuang sudah dimulai dengan musyawarah mufakat untuk menentukan waktu dan tempat melaksanakan balanjuang. Peserta balanjuang tidak dibatasi usia,gender atau hal lainnya. 

Bersama --sama mengadakan dan menyiapkan hidangan balanjuang dalam suasana kekeluaragaan akrab , penuh kasih saying tanpa memandang perbedaan yang ada. Saling memberikan kepercayaan dan saling jujur jika tiap anggota balanjaung akan berkontibusi dengan baik untuk mensukseskan kegiatan balanjuang. Kebersamaan akan mempererat rasa persahbatan, rasa persaudaraan tanpa memandang perbedaan dan solidaritas.

SMK PP Negeri Padang Dan Upaya Melestarikan Balanjuang

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Padang adalah sebuah Sekolah Kejuruan Pertanian atau vokasi yang sudah berdiri sejak tahun 1947. Sekolah ini awalnya dikenal dengan naman Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), kemudian berganti naman menjadi Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) selanjutnya Sekolah Pertanian Pembangunan --Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPP-SPMA) dan sekarang Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Padang. SMK PP Negeri Padang sebagai sebuah lembaga pendidikan berupaya melestarikan tradisi balanjuang di kalangan remaja melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti kepramukaan, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kesenian, pengurus kelas bahkan kegiatan masing-masing kelas.

Kepramukaan di SMK PP Negeri Padang merupakan kegiatan wajib dengan satuan karya Tarunabumi. Sudah menjadi tradisi di SMK PP Negeri Padang usai kegiatan selalu diadakan acara balanjuang. Siswa peserta membeli dan memasak bersama semua makanan dan minuman yang akan dihidangkan. Dalam kegiatan ini Bapak dan Ibu  Guru Pembina juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan balanjuang. 

Acara --acara kelas di akhir semester tiap tahunnya biasanya juga ditutup dengan acara balanjuang seluruh warga kelas. Bahkan ada yang grup mata pelajaran di akhir semester juga mengadakan kegiatan balanjuang. Sumber dana balanjuang adalah iuran kadang juga dari sisa dana kelas atau keuntungan dalam penjualan produk yang dibuat siswa selama proses pembelajaran.

Serunya Balanjuang

 Balanjuang Grup Saka Taruna Bumi

Ekstra kurikuler Kepramukaan Saka Taruna bumi SMK PP Negeri Padang dalam setiap kegiatannya sering melakukan balanjuang, biasanya pada saat penutupan kegiatan. Setiap peserta berkontribusi untuk kesuksesan acara balanjuang. Siswa yang terlibat dalam kegiatan saling bekerja sama , tolong menolong, begotong royong untuk mencapai keuntungan bersama. Bersama-sama membuat pekerjaan terasa lebih ringan, seperti kata pepatah  Minangkabau,"Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik." Maknanya adalah kalau bersama menyelesaikan masalah maka semuanya akan terasa mudah/lapang, jika diselesaikan sendiri maka akan terasa sulit.

Balanjuang yang dilakukan oleh  Grup Mata pelajaran Dasar Agribisnis Tanaman

Usai ujian semester, grup mata pelajaran Dasar Agribisnis Tanaman ingin mengadakan balanjuang. Oleh karena itu  baik  siswa laki-laki ataupun perempe semuanya bersemangat untuk berkontribusi demi suksesnya acara balanjuang.  Diskusi, musywarah dan mufakat pun dilakukan , ada yang menyiapkan lokasi memasak  lengkap dengan tungku dan alat pemanggang secara tradisional. 

Ada yang mempersiapkan bahan-bahan yang akan dimasak, ada pula yang  mempersiapkan  lokasi tempat makan. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana akrab , diselingi canda tawa. Semua pekerjaan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama. Semuanya adalah penting, semuanya adalah bagian dari tim yang nantinya juga punya hak dan kewajiban yang sama.

Jenis-jenis makanan yang akan dimasak biasanya yang sederhana saja seperti samba lado, tumis sayur atau sayur mentah/lalap, ikan/ ayam bakar dan bakso bakar. Menu disesuaikan dengan selera peserta  balanjuang. Tidak ada yang lebih penting dari yang lainnya. Semuanya adalah penting, karena semuanya ikut bekerjasama dalam tim.

(Dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun