Setelah pertemuan yang kacau, Arya dan Maya menyadari bahwa waktu mereka semakin sedikit. Mereka harus bertindak cepat. Dengan informasi yang sudah mereka kumpulkan, Arya menyusun rencana untuk mengungkap dalang di balik semua ini.
Malam berikutnya, mereka berdua menyelinap ke kampus, menuju ruangan yang diduga menjadi pusat operasi organisasi tersebut. Di sana, mereka menemukan dokumen-dokumen rahasia yang mengungkap rencana jahat yang lebih besar: sebuah konspirasi untuk menguasai kampus dan memanfaatkan mahasiswa untuk kepentingan pribadi.
Saat mereka sedang mencari bukti, pintu ruangan terbuka. Sosok misterius berdiri di ambang pintu, memperlihatkan wajah yang tidak asing bagi Arya dan Maya. Ternyata, salah satu dosen terkemuka yang selama ini mereka percayai adalah otak dari semua ini.
"Dosen itu?!" bisik Maya, tak percaya.
Dosen tersebut mendekati mereka dengan senyum dingin. "Kalian pikir bisa mengungkap semua ini tanpa konsekuensi? Kalian hanya mengganggu rencana besar."
Arya melangkah maju, melindungi Maya di belakangnya. "Kami tidak akan diam saja melihat ketidakadilan ini terus berlanjut."
Pertarungan kata-kata berlanjut, sampai dosen tersebut memanggil beberapa anak buahnya. Arya dan Maya terjebak. Namun, dengan kecerdikan dan kerjasama, mereka berhasil melarikan diri, membawa dokumen-dokumen penting sebagai bukti.
Keesokan harinya, mereka melaporkan semua yang mereka temukan kepada pihak berwenang dan dekan kampus. Meski awalnya tidak percaya, bukti yang mereka bawa akhirnya membuka mata banyak orang. Penyelidikan besar-besaran dilakukan, dan satu per satu anggota organisasi tersebut ditangkap.
Namun, ancaman belum sepenuhnya hilang. Maya masih merasa dihantui oleh rasa bersalah dan kehilangan. "Apakah ini akan benar-benar berakhir?" tanyanya pada Arya saat mereka duduk di bangku taman, tempat kenangan mereka dimulai.
Arya menggenggam tangan Maya, menatap matanya dengan penuh keyakinan. "Kita sudah melewati banyak hal bersama. Tidak ada yang tidak bisa kita hadapi."
Dengan keberanian yang baru, Maya memutuskan untuk menulis kisah mereka, mengungkap kebenaran dan memberikan suara bagi mereka yang pernah dibungkam. Dalam perjalanan ini, Arya dan Maya menemukan bahwa cinta yang tulus bisa mengatasi kehilangan, dan bersama-sama mereka mampu mengatasi bayang-bayang yang pernah membelenggu.Â