"Mereka menggunakan kode-kode tertentu dalam percakapan mereka," jelas Rina. "Kita harus hati-hati, mereka mungkin sudah menyadari kita sedang menyelidiki."
Arya dan Maya sepakat untuk lebih berhati-hati. Mereka mulai mengumpulkan bukti, menyusun potongan-potongan teka-teki yang perlahan mengarah pada kebenaran yang mengejutkan.
Suatu malam, saat Arya pulang sendirian, ia merasa diikuti. Bayangan seseorang terus membayangi langkahnya. Sesampainya di apartemen, ia menerima pesan misterius: *"Berhenti mencari, atau kamu akan menyesal."*
Pesan itu membuat Arya semakin yakin bahwa mereka sedang dalam bahaya. Ia segera menghubungi Maya, memberitahukan ancaman tersebut. "Kita harus lebih waspada. Ini bukan hanya tentang adikmu lagi, Maya. Ini sudah menyangkut hidup kita."
Maya menyetujui, meskipun terlihat ketakutan. "Kita tidak bisa berhenti sekarang, Arya. Aku tidak bisa membiarkan ini berakhir seperti ini."
Keesokan harinya, mereka berencana untuk bertemu dengan salah satu orang yang terlibat, berharap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut. Saat pertemuan itu terjadi, mereka akhirnya mendapatkan petunjuk penting: kecelakaan adik Maya adalah bagian dari rencana besar untuk membungkam saksi-saksi penting.
Namun, sebelum mereka bisa mendapatkan lebih banyak informasi, seseorang menerobos masuk, menyebabkan kekacauan. Dalam kepanikan, orang itu melarikan diri, meninggalkan Arya dan Maya dalam keadaan bingung dan ketakutan.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Maya dengan suara gemetar.
Arya memandang Maya, matanya penuh determinasi. "Kita tidak bisa mundur. Kita harus menemukan kebenaran, tidak peduli seberapa berbahaya ini."
Dengan tekad yang semakin bulat, Arya dan Maya bersiap untuk menghadapi bahaya yang lebih besar, menyadari bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai. Dalam bayang-bayang ancaman dan ketakutan, mereka menemukan kekuatan dalam kebersamaan, berjuang demi kebenaran yang telah lama tersembunyi.
Chapter 6: Dalam Jeratan Bahaya