Mohon tunggu...
RIKI SUBAGJA
RIKI SUBAGJA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa biasa biasa aja

Bantu Komen nya.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jejak dalam Bayang Chapter 2-6

30 Juni 2024   08:30 Diperbarui: 30 Juni 2024   09:23 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter 3: Misteri yang Terungkap

Keesokan harinya, Arya memutuskan untuk menemui sahabat dekat Maya, Rina. Di kafe yang sama tempat mereka sering bertemu, Rina mengisahkan masa lalu Maya yang kelam. "Maya kehilangan adiknya dalam kecelakaan tahun lalu. Sejak itu, dia sering merasa bersalah."

Arya terkejut. Ternyata, di balik senyum Maya, ada duka mendalam yang selama ini terpendam. Rina melanjutkan, "Maya selalu merasa bertanggung jawab. Dia ada di sana saat kecelakaan itu terjadi."

Setelah mendengar cerita Rina, Arya semakin memahami mengapa Maya sering melamun dan menghilang. Ia memutuskan untuk lebih mendekat dan menjadi pendukung yang bisa Maya andalkan. Ia mengirim pesan kepada Maya, mengajaknya bertemu di tempat favorit mereka.

Maya tiba dengan senyum tipis, namun matanya menunjukkan kelelahan. "Ada yang ingin kamu bicarakan, Arya?" tanyanya, mencoba menyembunyikan kegelisahan.

Arya menatap Maya dengan lembut. "Aku tahu tentang adikmu. Aku tahu kamu menyimpan rasa bersalah itu. Kamu tidak harus menghadapinya sendirian, Maya."

Maya terdiam, air matanya mulai mengalir. "Aku takut kehilangan lagi, Arya. Setiap kali aku merasa dekat dengan seseorang, bayang-bayang kehilangan itu selalu menghantuiku."

Arya menggenggam tangan Maya, "Kita semua pernah kehilangan. Tapi kita bisa belajar untuk menghadapi dan melanjutkan hidup. Aku ada di sini untukmu, apa pun yang terjadi."

Maya terisak, merasakan kehangatan yang selama ini ia cari. Malam itu, mereka berbincang lebih dalam, saling berbagi luka dan ketakutan. Arya akhirnya memahami betapa berat beban yang dipikul Maya, dan Maya merasa ada harapan baru di tengah kegelapan.

Namun, keesokan paginya, Maya menghilang. Tidak ada kabar, tidak ada pesan. Arya mencari di tempat-tempat biasa, namun hasilnya nihil. Ponsel Maya mati, meninggalkan Arya dengan perasaan cemas dan bingung.

Arya teringat buku harian yang pernah ia temukan. Mungkin ada petunjuk lain di sana. Di apartemennya, Arya membaca lebih dalam, mencari jejak yang bisa membawanya pada keberadaan Maya. Satu halaman tertulis: "Jika aku pergi, carilah di tempat kenangan terakhir kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun