Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Hal ini senada dengan pendapat Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Pendapat serupa dikemukakan oleh Colin Marsh (1996 : 10) yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik, membuat model instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.
Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang ada pada siswa untuk aktif mengikuti kegiatan belajar. Motivasi belajar memiliki peran penting dalam memberikan semangat kepada siswa untuk terlibat dalam aktivitas belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dengan tekun belajar demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Djiwandono (2006:328), motivasi adalah faktor pendorong dalam diri siswa yang mendorong terjadinya aktivitas belajar yang berkelanjutan. Dengan adanya motivasi, siswa dapat diberi arahan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Peran guru sangat penting dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun. Guru dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif
Guru dapat menciptakan suasana kelas yang kreatif dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi keterampilan menulis pantun. Dengan memajang karya pantun siswa di dinding kelas, menyediakan buku pantun, atau menghadirkan contoh-contoh pantun yang menarik, guru dapat memberikan inspirasi kepada siswa untuk menulis pantun dengan semangat.
2. Memberikan dukungan dan umpan balik positif
Guru dapat memberikan dukungan aktif kepada siswa dalam proses menulis pantun. Dengan memberikan apresiasi terhadap upaya siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif, guru dapat meningkatkan semangat siswa dan memberikan motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan menulis pantun mereka.
3. Mengajarkan teknik-teknik menulis pantun
Guru dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang struktur dan pola sajak pantun kepada siswa. Dengan memperkenalkan teknik-teknik menulis pantun, seperti penggunaan rima, irama, dan imajinasi kreatif, guru dapat membantu siswa mengasah kemampuan mereka dalam menulis pantun.
4. Mengorganisir kegiatan menulis pantun yang menyenangkan