Mohon tunggu...
Rika Dwi Ananta
Rika Dwi Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

rda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru dalam Meningkatkan Semangat Siswa dalam Menulis Pantun

23 Juni 2023   07:55 Diperbarui: 23 Juni 2023   08:23 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT SISWA DALAM MENULIS PANTUN

Oleh

Rika Dwi Ananta

Vera Sardila

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak,

Kemampuan dalam menulis memiliki peran yang signifikan dalam mengkomunikasikan pesan secara jelas dan efektif. Menurut R.O. Winsted, seorang pengkaji Budaya Melayu, pantun bukan hanya sekadar susunan kata-kata yang memiliki rima dan irama, melainkan merupakan penggunaan kata-kata yang indah untuk menggambarkan perasaan hangat seperti cinta, kasih sayang, dan kerinduan yang diungkapkan oleh penuturnya. Prey Katz (Aini, 2012) menjelaskan bahwa peran guru dapat diilustrasikan sebagai seorang komunikator yang efektif, seorang sahabat yang memberikan nasihat, seorang motivator yang menginspirasi dan memberikan dorongan, seorang pembimbing dalam pengembangan sikap dan perilaku, serta orang yang menguasai materi yang diajarkan.

            Kata kunci: Kemampuan Menulis, Pantun, Peran Guru

PENDAHULUAN

Latar Bekalang

Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang penting, selain kemampuan membaca, berbicara, dan menyimak. Menulis merupakan cara untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan perkembangan bahasa seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan menulis memungkinkan seseorang untuk menyampaikan ide-ide dan gagasannya kepada orang lain tanpa harus berkomunikasi secara langsung.

Kemampuan menulis sangat berperan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Dengan menulis, seseorang dapat mengorganisir pikirannya, merumuskan argumen, dan menyajikan informasi dengan lebih terstruktur. Tulisan juga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi jarak jauh, di mana pemikiran dan ide-ide seseorang dapat diterima oleh pembaca tanpa harus berinteraksi langsung. Salah satu bentuk tulisan yang berisi pesan  dan makna, adalah pantun.

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Kata 'pantun' berasal dari akar kata 'tun' dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno), berarti tuntun-atuntun, dalam bahasa Indonesia berarti mengatur. Dapat disimpulkan bahwa arti kata pantun pada umumnya adalah sama dengan aturan atau susunan. Pengertian tersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh seorang pengkaji Budaya Melayu bernama R.O. Winsted. la menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata yang indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ide yang kreatif dan kritis, serta kandungan maknanya padat.

Selain itu pantun merupakan bentuk puisi lama yang populer di masyarakat Nusantara. Pantun sendiri merupakan bagian dari sastra lisan yang umumnya terdiri dari empat baris jika dituliskan. Setiap barisnya memiliki jumlah suku kata antara 8-12 dan diakhiri dengan pola sajak ab-ab atau aa-aa. Pantun terdiri dari dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran terletak pada dua baris pertama, sedangkan isi terdapat pada dua baris terakhir.

Menulis pantun membutuhkan imajinasi yang kreatif agar penulis dapat menemukan kata-kata yang indah dan bermakna. Kemampuan menulis pantun juga memerlukan latihan yang konsisten agar terlatih dengan baik. Dengan melatih kemampuan menulis pantun secara berkelanjutan, seseorang dapat mengembangkan keterampilan menulisnya dalam menciptakan pantun-pantun yang memiliki makna mendalam.

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun. Dengan menciptakan suasana kelas yang mendukung dan mendorong, melibatkan siswa dalam pembelajaran interaktif, memberikan apresiasi dan umpan balik positif, serta menggunakan contoh-contoh inspiratif, guru dapat membangkitkan semangat siswa dalam menulis pantun.

Berdasarkan konteks yang telah disampaikan, penulis merumuskan dua pertanyaan penelitian berikut: Bagaimana peran guru dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun? Berapa penting peran guru dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun? Dalam artikel konseptual ini, penulis akan mengulas permasalahan yang terkait dengan peran guru dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun.

PEMBAHASAN

A. Peran Guru dalam Meningkatkan Semangat Siswa dalam Menulis Pantun

Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kemampuan menulis sangat penting dimiliki siswa karena kemampuan ini merupakan proses mengeluarkan ide maupun gagasan dalam bentuk tulisan. Hal ini segayut dengan pendapat (Gie, 2002:9) "Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa gagasan, pikiran, pengalaman, ataupun imajinasi seseorang". Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dapat diasah dengan berbagai latihan secara intensif. Dalam pembelajaran di sekolah keterampilan menulis harus dikuasai oleh siswa, salah satunya adalah keterampilan menulis pantun.

Keterampilan menulis pantun merupakan materi yang sudah diajarkan kepada siswa baik ditingkat sekolah dasar maupun menengah. Kemampuan ini sangat penting dikuasai oleh siswa karena memberikan banyak manfaat bagi perkembangan siswa itu sendiri.

Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Hal ini senada dengan pendapat Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Colin Marsh (1996 : 10) yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik, membuat model instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.

Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang ada pada siswa untuk aktif mengikuti kegiatan belajar. Motivasi belajar memiliki peran penting dalam memberikan semangat kepada siswa untuk terlibat dalam aktivitas belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dengan tekun belajar demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Djiwandono (2006:328), motivasi adalah faktor pendorong dalam diri siswa yang mendorong terjadinya aktivitas belajar yang berkelanjutan. Dengan adanya motivasi, siswa dapat diberi arahan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

Peran guru sangat penting dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun. Guru dapat melakukan beberapa hal berikut:

1. Menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif

Guru dapat menciptakan suasana kelas yang kreatif dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi keterampilan menulis pantun. Dengan memajang karya pantun siswa di dinding kelas, menyediakan buku pantun, atau menghadirkan contoh-contoh pantun yang menarik, guru dapat memberikan inspirasi kepada siswa untuk menulis pantun dengan semangat.

2. Memberikan dukungan dan umpan balik positif

Guru dapat memberikan dukungan aktif kepada siswa dalam proses menulis pantun. Dengan memberikan apresiasi terhadap upaya siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif, guru dapat meningkatkan semangat siswa dan memberikan motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan menulis pantun mereka.

3. Mengajarkan teknik-teknik menulis pantun

Guru dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang struktur dan pola sajak pantun kepada siswa. Dengan memperkenalkan teknik-teknik menulis pantun, seperti penggunaan rima, irama, dan imajinasi kreatif, guru dapat membantu siswa mengasah kemampuan mereka dalam menulis pantun.

4. Mengorganisir kegiatan menulis pantun yang menyenangkan

Guru dapat mengadakan kegiatan menulis pantun dalam bentuk kompetisi, kolaborasi kelompok, atau pertunjukan pantun di depan kelas. Dengan menyediakan tantangan dan tujuan yang jelas, guru dapat membangkitkan semangat siswa dalam menulis pantun dan membuat proses belajar lebih menyenangkan.

5. Menunjukkan contoh sebagai teladan

Guru dapat menjadi contoh yang baik dalam menunjukkan kecintaan dan semangat dalam menulis pantun. Dengan membagikan karya pantun pribadi atau pantun dari penulis terkenal, guru dapat menginspirasi siswa dan menunjukkan bahwa menulis pantun adalah kegiatan yang bernilai dan menggembirakan.

Dengan melibatkan siswa secara aktif, memberikan dukungan, mengajarkan teknik-teknik menulis pantun, dan menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, guru dapat meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun.

B. Pentingnya Peran Guru dalam Meningkatkan Semangat Siswa dalam Menulis Pantun

Guru mempunyai banyak sekali peranan yang harus dilakukannya dalam proses pembelajaran dengan peserta didik. Memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, guru harus bisa membuat peserta didik mau untuk belajar. Peran guru adalah segala bentuk ikutsertaan guru dalam mengajar dan mendidik anak murid untuk tercapainya tujuan belajar. Peran guru juga bisa merajuk pada tugas  seperti membimbing, menilai, mengajar, mendidik, dll. Menurut Prey Katz (Aini, 2012), menggambarkan peranan guru sebagai Komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator, sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang di ajarkan.

Peran guru sebagai pendidik dan pengajar adalah satu kesatuan yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Selain sebagai agen untuk menyampaikan ilmu-ilmu yang sesuai dengan mata pelajarannya, guru juga harus bisa menjadi pendidik untuk para muridnya agar bisa tumbuh dengan dewasa. Guru harus bisa mengembangkan pemikiran dan pengetahuan mereka kearah yang lebih baik. Membangun etika dan kesopan santunan siswa agar mereka dapat tumbuh dan berguna dimasa depan.

Peran guru sangat penting dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun. Guru dapat memberikan dorongan, bimbingan, dan inspirasi kepada siswa dalam mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan menulis pantun mereka. Guru juga dapat menjadi contoh teladan dengan menunjukkan minat yang nyata dalam menulis pantun dan berbagi karya mereka sendiri. Melalui pembimbingan dan umpan balik yang diberikan oleh guru, siswa dapat mengatasi kesulitan dan tumbuh menjadi penulis pantun yang lebih baik. Selain itu, guru menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung, di mana siswa merasa nyaman untuk bereksperimen, berbagi ide, dan belajar dari kesalahan mereka. Dengan demikian, peran guru memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun.

SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

Peran guru memiliki signifikansi yang besar dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun. Guru memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi, inspirasi, bimbingan, dan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Mereka juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang membangkitkan inspirasi dan menyenangkan, serta menjadi contoh yang menginspirasi bagi siswa dalam mengekspresikan minat dan semangat mereka dalam menulis pantun. Melalui peran mereka sebagai pendidik dan pengajar, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis pantun, meningkatkan kepercayaan diri, dan menumbuhkan minat yang langgeng dalam menulis pantun. Dengan demikian, peran guru memiliki dampak yang sangat penting dalam mendorong semangat siswa dalam menulis pantun.

Dalam meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan oleh guru. Pertama, menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dengan memajang karya pantun siswa dan menyediakan contoh-contoh pantun yang menarik. Kedua, memberikan dukungan dan umpan balik positif kepada siswa dalam proses menulis pantun. Ketiga, mengajarkan teknik-teknik menulis pantun kepada siswa. Keempat, mengorganisir kegiatan menulis pantun yang menyenangkan seperti kompetisi atau kolaborasi kelompok. Terakhir, menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan kecintaan dan semangat dalam menulis pantun. Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan guru dapat meningkatkan semangat siswa dalam menulis pantun.


DAFTAR PUSTAKA


Maemunawati, Siti, Muhammad Alif. (2020). Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran:Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. Kota Serang, Banten: Penerbit 3M Media Karya Serang.

Nur, Hidayatun. (2021). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN BAHASA DAERAH. GERAM (GERAKAN AKTIF MENULIS), 38-39.

Sanibariba, Rencus B. (2017). PERANAN GURU MEMILIH MODEL0MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI. Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan, 68-69.

Waridah, Ernawati. (2017). KUMPULAN LENGKAP PERIBAHASA, PANTUN, & MAJAS. Jakarta Selatan: Penerbit Bmedia Imprint Kawan Pustaka.

Yuliandri, Miki. (2016). HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN. Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial), 32.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun