"Wajahmu kenapa?", Yanti bertanya sembari kebingungan.Â
"Cepat, temani aku!".
"Aku mencintaimu".Â
" Lepas pakaianmu untukku".Â
Yanti meronta-ronta dan ketakutan, gerayangan tangan Hadi mulai memaksa dan kasar. Keringat bercucuran, tangisan mengeras namun suara ini tidak bisa menghentikan tindakan bodoh itu dalam sekejap.Â
"Ya Tuhan, ampuni saya, tolong ini bukan suami saya". Yanti memohon sembari berteriak kesakitan karena perlakuan persetubuhan kasar itu.Â
Tampang Hadi berubah, botak dengan tubuh kekar namun aroma tubuhnya yang amis. Kulitnya bersisik dan taring panjang itu melukai bibir Yanti.Â
"Ya allah, ampuni hamba mu dan lindungilah saya ya allah", Yanti terus melawan.Â
Duaaaaaarrr!!!!Â
Yanti terbangun dengan atap yang pecah di samping kanan dirinya, untung saja puing itu tidak melukai muka Yanti yang tadi tertidur.Â
Yanti bangun dan bergegas untuk pergi ke rumah tetangga yang berjarak 300 meteran. Berbekal handphone dan dompet ia menjauhi rumah itu.Â