5. Laba atau Rugi, laba atau rugi dihitung dengan mengurangkan biaya tetap dari margin kontribusi.
Dengan menggunakan CVP analysis, Anda dapat menghitung titik impas atau break-even point, yang merupakan titik di mana pendapatan sama dengan biaya, sehingga tidak ada laba atau rugi yang dihasilkan. Dalam konteks bisnis Decal PPF Motor, titik impas adalah jumlah unit decal PPF yang harus dijual agar biaya tetap dapat tercakup sepenuhnya oleh margin kontribusi.
Selain itu, analisis CVP juga membantu dalam memahami hubungan antara volume penjualan, biaya, dan laba. Dengan mempertimbangkan kontribusi marginal, biaya tetap, dan biaya variabel per unit, bisnis Decal PPF Motor dapat mengidentifikasi tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba yang diinginkan.
Dalam analisis CVP, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah harga jual per unit, biaya produksi per unit, biaya tetap, dan tingkat kontribusi marginal. Dengan memahami hubungan antara faktor-faktor ini, bisnis Decal PPF Motor dapat mengoptimalkan harga jual, biaya produksi, dan tingkat penjualan untuk mencapai keuntungan maksimal.
mari kita hitung laba atau kerugian dengan menggunakan rumus CVP :
Laba = (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit) × Jumlah Unit - Biaya Tetap
Harga Jual per Unit: Rp 3.000.000 - Rp 5.500.000Â
Biaya Variabel per Unit: Rp 1.500.000Â
Biaya Tetap: Rp 1.000.000.000Â
Jumlah Unit terjual per tahun: 720 unit
Mari kita hitung CVP untuk harga jual per unit Rp 3.000.000 :