Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan sebuah kumpulan puisinya yang dianggapnya paling baik, dan membawa serta lainnya ke Beaver Falls. Katanya, kalau dia membawa serta kumpulan puisinya yang paling baik ini, nafsunya untuk menulis yang lebih baik menjadi kendur.
Sebagai seorang penyair dia juga adalah orang yang berusaha keras agar bisa menulis puisi yang baik. Joshua tidak seberuntung anda dan saya yang mempunyai orang untuk mengkritik puisi yang telah kita buat. Joshua berjuang sendirian. Ketika Joshua pulang ke keluarganya di Beaver Falls dia tidak mau membawa puisi yang nilainya sudah cukup baik karena dia takut tidak berkembang lebih jauh lagi. Tindakannya ini adalah bukti dari betapa kuatnya tekad Joshua menjadi penyair.Â
Saya berharap kita semua yang hadir bersama di sini tidak ada yang menjadi atau menciptakan sosok Joshua. Dari Joshua kita dapat belajar, bahwa kita jangan menjadi orang yang pesimis hanya karena dari tampang dan masa lalu. Tetaplah menulis dan berkarya tanpa adanya rasa insecure. Dari sebuah data yang dilansir dari Kompas.com masih ada satu perempat orang yang tidak menerima dirinya karena penampilan. Saya merekomendasikan cerpen Joshua Karabish pada kalian karena topik yang dibahasnya masih relevan sampai sekarang.
Bandung, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H