Mohon tunggu...
Rifka Abadi
Rifka Abadi Mohon Tunggu... Bankir - Seorang

http://rifkadejavu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Nagari Syariah (Konversi, "Spin Off" atau "Off")

19 Desember 2017   11:13 Diperbarui: 19 Desember 2017   11:29 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika opsi spin off dipilih oleh UUS Bank Nagari, maka Bank Nagari Syariah minimal menyiapkan permodalan untuk usahanya sebesar 500 M sebagai modal awal pendirian. Dengan modal 500 M, Bank Nagari Syariah nantinya akan berada pada posisi bank BUKU 1 atau Bank yang memiliki modal inti dibawah 1 triliun. Kegiatan usaha bank Buku 1 ini berupa penghimpunan dan penyaluran dana yang bersifat trade finance atau hanya Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), keagenan dan kerja sama terbatas. Sehingga diprediksikan bahwa Bank Nagari Syariah nantinya tidak bisa bersaing dengan perbankan lain yang beroperasional di Sumatera Barat, karena rata-rata bank tersebut berada di posisi Buku 2 dan Buku 3.

Dalam Roadmap Perbankan Syariah 2015-2019 yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan UUS yang akan spin off ataupun BUS hasil spin off ditargetkan memiliki modal minimal 1 T, Ketentuan modal inti dan klasifikasi BUKU bagi  BUS akan disesuaikan guna memperkuat insentif  bagi bank untuk memenuhi target tersebut. Penyempurnaan kebijakan modal inti minimum dan klasifikasi BUKU BUS ini akan dilaksanakan pada 2017-2019. Dari roadmap ini bisa disimpulkan bahwa Bank Nagari Syariah harus menyiapkan modal inti minimal 1 T disaat melakukan spin off , angka ini merupakan angka yang cukup sulit direalisasikan melihat potensi pemegang saham Bank Nagari Syariah yang sampai saat ini belum terpetakan.

Beberapa bank hasil spin off rata-rata masih tetap mengandalkan bank induknya terdahulu untuk menekan efisiensi biaya seperti biaya TI, infrastruktur dan lain-lain sehingga masih banyak BUS hasil UUS yang belum move on. Hal ini lumrah saja, dikarenakan investasi yang cukup besar dalam pendirian sebuah bank baru harus dicarikan strategi efektif agar tetap bisa survive dan bersaing dalam pasar keuangan yang ada.

Keunggulan Spin off antar lain :

Pengambilan keputusan lebih mandiri

Pengembangan strategi dan bisnis lebih focus

Pertumbuhan BUS akan lebih cepat daripada UUS

Pengukuran kinerja lebih mudah dilakukan.

Dukungan kebijakan BI (OJK) sangat kondusif.

Sedangkan Kelamahan Opsi Spin Off adalah :

Modal inti yang harus disiapkan minimal sebesar Rp. 500 M,- dirasa akan berat , ditambah lagi penguatan modal sampai 2020 yang harus mencapai modal inti sebesar Rp. 1 Triliun. Hal ini akan menjadi permasalahan, karena Bank Nagari sebagai induk dari UUS sejak tahun 1962 sampai saat ini modal disetor sebesar Rp. 1, 4 T, dan realisasi penambahan modal dari pemegang saham yang berkisar di angka 50%. Dan kondisi permodalan ini juga yang mengakibatkan proses spin off Bank Jatim selalu mundur dari waktu yang di tetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun