Mohon tunggu...
Rifdatul Munaya
Rifdatul Munaya Mohon Tunggu... Guru - Nada

when you feel better than the other, you must correct it your self because there's not perfect person in this world

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Teori Atribusi Komunikasi Antarpribadi: Fenomena Kampanye Mentoring Poligami Berbayar

17 Januari 2023   10:18 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:36 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan penjelasan dari bab-bab sebelumnya mengenai fenomena mentoring poligami berbayar dari perspektif Teori Atribusi didapatkan beberapa kesimpulan. Pertama, untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai praktik mentoring poligami berbayar, Tim Narasi melakukan komunikasi antarpribadi dalam bentuk wawancara mendalam dengan salah satu mentor poligami yaitu Kyai Hafidin,

Kedua, alasan dan motivasi yang membuat Kyai Hafidin membuka kelas mentoring poligami berbayar adalah kredibilitas akan dirinya yang dirasa sudah berhasil membangun rumah tangga yang harmonis meski berpoligami dan dengan finansial apa adanya, lalu banyaknya keinginan dari partisipan Kyai Hafidin yang ingin berpoligami dengan alasan karena memiliki libido tinggi namun takut berzinah, dan adanya finansial serta keuntungan yang menjanjikan dengan menekuni profesi sebagai mentor poligami berbayar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun